extra part : incident

7.3K 248 0
                                    

Ethan tengah duduk diatas sofa kamarnya dengan pikiran berkecamuk. Ia sedang memikirkan lamarannya yang ditolak oleh Rose. Wanita itu belum terlalu yakin padanya. Itu wajar. Karena Ethan terlalu sering menyakiti wanita itu.

"Hah.." Desahnya lalu berdiri dari duduknya. Ia tidak boleh menyerah jika ingin medapatkan hati Rose. Sebaiknya ia ketokoh bunga dan membelikannya untuk Rose.

______

Rose kini berada disebuah restoran. Menunggu seseorang yang memberitahunya untuk datang kesini.

Dor

Dor

"Akh.."

Teriakan orang-orang menggema direstoran itu. Rose bahkan ikut terkejut mendengar tembakan itu. Ia langsung tiarap dan hendak bersembunyi dibawah meja. Namun seseorang menariknya keluar dan menedongkan pistol kekepalanya.

"Diam disana. Jangan ada yang mendekat." perintah orang itu pada orang-orang yang ada direstoran itu.

Rose bergetar ketakutan. Dari sekian banyaknya orang, kenapa hanya dia yang tertangkap oleh penjahat ini.

"Kau. Tutup restorannya." Ucapnya pada salah satu wanita yang sedang tiarap dilantai.

"I-iya." Ucapnya gugup.

Namun sebelum pintu restoran selesai ditutup. Ethan masuk kedalam dengan wajah dinginnya, diikuti oleh Aron dan beberapa lagi anak buahnya.

"Biar aku yang menutupnya." Ucap Ethan tersenyum miring. Sifat iblisnya mulai keluar.

Pintu ditutup. Semua orang langsung menatapnya.

"Siapa kau." Tanya penjahat itu.

"Sebaiknya kau jauhkan pistol itu dari kekasihku. Atau kau akan matiditanganku dengan cara menyakitkan."

Bukannya takut pria itu malah menyeringai dan mendekatkan wajahnya kepipi Rose.

"Jadi ini wanita cantik ini kekasihmu, sayang sekali dia berada ditanganku, berarti dia milikku sekarang"

Tangan Ethan mengepal menahan amarah.

"Menjauh dari kekasihku. Sekarang juga." Ucapnya penuh penekanan.

"Aku mengembalikannya padamu, tapi setelah aku selesai menikmati tubuhnya, pasti sangat nikmat."

"Sialan kau." Peter hendak menembak, namun penjahat itu lebih dulu menembaknya. Tepat dibetisnya.

"ARGH..." Erangnya.

"ETHAN!!" Teriak Rose khawatir.

"Tuan,"

"Tidak, ini belum seberapa." Ucapnya, menahan para anak buahnya untuk bertindak. Alasanya, ia takut jika penjahat itu terkejut dan langsung menembak kepala Rose. Dia tidak ingin ambil resiko.

"Ethan, kau tidak apa-apa" Lirih Rose yang sebentar lagi mengeluarkan air mata.

Ethan tersenyum tulus pada Rose."Jus't oke. Anything for you, i will not feeling sick."

"Wow, romantis sekali. Kalian, tangkap pria itu dan ikat dia dikursi. Akan kulihat seberapa cintanya dia pada wanita ini."

Para anak buah penjahat itu sontak bergerak kearah Ethan.

"Tuan," Aron dan yang lain hendak menolong tuannya, namun lagi-lagi Ethan menggeleng dengan pandangan tajam kearah penjahat itu menunjukan bahwa Ethan pasti akan membalas.

"Ethan..." Ucap Rose yang pipinya sudah dialiri air mata.

Begitu Ethan selesai diikat. Penjahat yang menyandera Rose memerintahkan anak buahnya untuk memukuli Ethan menggunakan tongkat baseball yang sering menjadi ciri khas para penjahat itu jika beralsi. Darah keluar dari mulut Ethan.

"ARGH.." Suara erangannya terus menggema direstoran itu.

"Hentikan kumohon.. dia bisa mati"

Darah terus mengucur deras dari tubuh yang terluka Ethan akibat pukulan yang terus didapatkannya. Wajahnya hampir tak terlihat oleh darah.

"Rose..a..ku tida..k apa..ap..a" Ucapnya dengan mata mengabur karena darah dari kepalanya yang turun menutupi matanya.

"Kau sekarat Ethan hiks.."

"Aku akan bertahan untukmu."

Penjahat itu tertawa melihat adegan menyedihkan itu. Namun, tidak lama kemudian tawa terhenti begitu ia melihat Ethan malah tertawa dengan darah yang mengalir keluar dari mulutnya.

"Kau lengah.."

Bugh..

Sebuah pukulan tepat mengenai tengkuk penjahat itu. Anak buahnya yang panik sontak mengangkat senjata dan beradu tembak dengan anak buah Ethan yang mulai menyerang.

Terikan dan juga tembakan memenuhi tempat itu. Rose yang sudah terlepas dari penjahat tadi pun segera berlari kearak Ethan yang terikat.

"Kau tidak apa-apa Ethan hiks.."

"Hm" Ucapnya sedikit tersenyum.

"Tuan, saya membantu anda kemobil.."

Ikatan ditubuh Ethan telah terlepas. Ethan hendak berdiri dibantu oleh Aron dan juga Rose. Tiba-tiba mata Etahn melihat salah satu penjahat yang menembak kearah mereka. Dengan segera Ethan membalik tubuhnya dan memeluk Rose.

Dor

Tembakan itu mengenai punggung Ethan. Aron yang melihat mengarahkan senjatanya ke penjahat tadi pas mengenai jantungnya.

"Ethan...ke-kenapa.." Lirih Rose.

"Sstt...karena aku mencintaimu.." Mata Ethan tertutup dengan tubuh memeluk Rose.

"Kita harus segera membawanya kerumah sakit."


LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang