Canggung. Itulah yang saat ini memenuhi suasana kedua wanita itu. Bagaimana tidak? Bagaimana rasanya jika kau dipertemukan dengan orang yang dulu sering menghinamu habis-habisan kini mengajakmu makan bersama direstoran, bahkan mentraktirmu. Tentu saja canggung bukan?, maka itulah yang dirasakan Rose saat ini."Maaf!" Akhirnya Rose mulai berbicara, hingga membuat wanuta yang sejak tadi makan mendongak kepadanya.
"Kenapa kau mentraktirku makan, bukannya dulu kau jahat padaku?" Tanyanya pelan, takut wanita itu marah.
"Manusia bisa berubah bukan? Itulah yang terjadi padaku. Maaf karena selama ini aku jahat padamu" Ucapnya sembari tersenyum.
Rose paham sekarang, jadi wanita itu atau biasa disebut Sarah menyesal karena pernah jahat padanya. Kalau begitu ia bersyukur karena Sarah akhirnya menyadari kesalahannya.
"Apa kau sudah bertemu dengan Ethan"
Sudah
Ingin sekali ia mengatakan itu. Tapi ia malah mengatakan yang sebaliknya.
"Belum, aku tidak ingin bertemu dengannya" Dustaku. Dan dia hanya mengangguk paham.
"Bagaimana dengan kertas itu?, apa kau mau bekerja diperusahaan itu?"
"Oh iya, aku mau bekerja ditempat ini" Ucapnya antusias.
"Kalau begitu kutunggu kau di alamat yang tertera dalam kertas itu"
________
"Darimana kau dapatkan senjata ini?, bukankah ini salah satu senjata paling mematikan" Tanya Erick sembari mengamati senjata yang didapatkan Ethan dari Peter, tepatnya meminjam dengan tangannya sendiri sebagai jaminan.
"Itu temanku yang meminjamkankanya" Jawabnya sedikit angkuh.
Erick mengernyit, "Apa temanmu seorang mafia juga?"
"Hm. Tepatnya ketiga temanku, mereka adalah mafia paling kejam, sekali kau mengusik milik mereka, maka nyawamu akibatnya, mereka tidak akan segan-segan menyiksa setelah itu membunuhmu jika mereka sudah puas"
Erick terperangah. Mengapa Ethan bisa berteman dengan iblis seperti mereka? Ah, ia lupa Ethankan juga iblis jika sudah marah. Jadi, wajar saja kalau teman-temannya juga iblis.
"Lalu, mengapa kau meminjam senjata ke mereka?, bukankah kau mafia juga, pastinya punya banyak senjata"
"Aku punya banyak senjata. Hanya saaj kebetulan Peter memiliki senjata baru ini, jadi aku ingin mencobanya" Ucapnya sembari tersenyum licik.
"Ayo! Kita harus cepat, karena wanitaku sedang dalam bahaya" Lanjutnya.
"Wanitamu?" Tanya Erick terkejut. Pasalnya Ethan tidak pernah sama sekali serius dengan satu wanita, dia itu playboy sejati.
"Jangan banyak tanya, cepat anak buahku sudah mengepung tempat persembunyian mereka, tanpa mereka ketahui.
Satu lagi yang membuat Erick terkejut. Ethan selalu tak terduga. Lihat saja, dia kelihatan tenang saja selama ini, namun tau-taunya dia sudah menemukan markas musuh dalam sekejab, dan bergerak diam-diam tanpa diketahui musuhnya.
Licik dan juga berbahaya.
***
Next chapter👉
Don't forget for vote and comen.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)
Romantizm⚠️chapter private Follow sebelum baca ROSALLINE MARTIN. Bertubuh gempal adalah hal yang mendefinisikan dirinya. Melalui banyak hinaan dan bulian, membuatnya tak pernah hidup tenang seperti orang lain. *** ETHAN BAILEY. Kesempurnaan adalah dirinya. T...