Biasakan vote sebelum membaca.
***
Rose menatap lamat-lamat rumah tua yang berada didepannya.
"Apa benar ini alamatnya?" Ucap Rose dengan raut wajah bingung.
Bagaimana tidak?
Rumah yang tertera dibrosur yang dipegang Rose berbeda dengan rumah yang kini ada dihadapannya. Rumah yang dibrosur terlihat mewah, dan bersih. Sedangkan yang dihadapannya jauh dari kata mewah dan juga bersih, malah sebaliknya.
Detik kemudian munculah Sarah dengan berjalan kearahnya.
"Kenapa kau berdiri saja disitu?, ayo masuk!" Serunya.
Dengan sedikit keraguan, Rose pun berjalan masuk melewati Sarah yang menutup pintu.
Bugh
Tiba-tiba Seseorang memukul tengkuknya keras, hingga membuatnya pingsan kelantai.
"Sangat mudah memancingmu ugly big" Ejek Sarah tersenyum miring. Kemudian memanggil anak buahnya untuk mengangkat tubuh Rose pada kursi dan mengikat kaki juga tangannya.
________
Sedangkan ditempat lain. Ethan menatap lamat-lamat rumah tua itu dengan datar, teringat akan sesuatu.
"Ethan, semua sudah pada posisi, tinggal menunggu perintahmu"
Ucapan Erick sontak mengembalikannya pada dunia nyata.
"Eh iya, ayo kita masuk!"
Ethan dan juga Erickpun akhirnya masuk kedalam rumah tua itu. Mata mereka langsung bertubrukan dengan manik mata Sarah begitu mereka masuk, disampingya sudah ada Rose yang tidak sadarkan diri dikursi dengan kondisi terikat.
Rahang Ethan langsung mengeras, begitu melihat Rose yang terikat dengan sangat keras yang pastinya akan meninggalkan bekas pada kulit mulusnya.
"Kau pasti marah ya, melihat kekasihmu terikat tak sadarkan diri, mau kubangunkan?" Tanyanya dengan mengarahkan sebuah pisau ke leher mulus Rose.
"Tidak! Jangan lakukan itu Sarah" Teriak Ethan.
Erick yang berada disebelah Ethan mengernyit.
Apa mereka saling kenal, batinnya.
Sarah tertawa sumbang penuh kemenangan. Akhirnya dia bisa juga melihat raut cemas dari Ethan.
"Kau ingat rumah ini Ethan?" Tanyanya denagn raut wajah sedih.
" Gara-gara kau!" Teriaknya marah dengan menunjuk kearah Ethan."Gara-gara kau aku jatuh miskin" Lirihnya.
Bersamaan ucapannya Sarah langsung menjatuhkan kursi yang ditempati Rose hingga jatuh kelantai.
Bumm...
Ethan sontak mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras, saat melihat Rose yang mulai bangun dan sesekali meringis kesakitan.
"Bagaimana Erick? Aku sudah tidak tahan melihat ini?"
"Sabar, sebentar lagi" Bisik Erick.
"Apa yang kalian bisikan hah?"
"Ethan" Ucap Rose pelan, sontak membuat orang yang ada diruangan itu melirik kearahnya, Rose bingung dengan apa yang sedang terjadi, setaunya tadi ia disuruh masuk kerumah ini, lalu dia tidak ingat lagi.
"Sarah, kita bisa bicarakan ini baik-baik, aku minta maaf atas apa yang aku lakukan saat itu" Ucap Ethan mencoba merayu Sarah, seraya mendekat kearahnya.
"Jangan mendekat! Aku tau kau bohong!" Ucapnya kalut saat Ethan mulai mendekat, ia harus hati-hati dengan pria dihadapannya ini. Dengan cepat Sarah mendekat kearah Rose dan menempelkan pisau yang ada ditangannya keleher Rose.
"E-Ethan...tolong!" Ucap Rose gemetar, karena pisau itu makin menekan lehernya dan menggoresnya sedikit.
"Hahaha, kau lihat Ethan?, kekasihmu sedang kesakitan. Kau tau Ethan? Kali ini aku yang menang" Ucapnya senang.
Ethan menyeringai, hingga membuat Sarah berhenti tertawa.
"Apa yang kau tertawakan?"
"Dirimu. Kau pikir bisa mengalahkanku? Lihatlah kebelakangmu"
Bugh...
***
Next chapter👉
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Next chapter👉
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)
Romance⚠️chapter private Follow sebelum baca ROSALLINE MARTIN. Bertubuh gempal adalah hal yang mendefinisikan dirinya. Melalui banyak hinaan dan bulian, membuatnya tak pernah hidup tenang seperti orang lain. *** ETHAN BAILEY. Kesempurnaan adalah dirinya. T...