9. Dasar aneh

7.7K 393 2
                                    


Didalam mobil, kedua insan itu saling diam, tak ada yang berbicara, hanya deru suara mobil yang terdengar.

Begitu Mereka sampai dirumah Rose."Terima kasih"Ucap Rose.

"hmm..." Guman Ethan, kemudian mengendarakan mobilnya kembali, meninggalkan pekarangan rumah Rose.

--------

Rose masuk ke dalam rumahnya dengan gontai.

"Rose! Bagaimana pestanya sayang?"Tanya ibu Rose antusias.

Rose menatap ibunya sedih, dan tidak lama kemudian memeluknya erat."Hiks...ibu..hiks Rose tidak tahan lagi..."

Jasmine balas memeluk erat tubuh gempal Rose, ia paham, sangat paham dengan apa yang anaknya maksud, karena itu dia tidak ingin bertanya lagi, dan hanya memeluk anak kesayangannya itu.

Jasmine mengurai pelukan mereka, kemudian mengusap air mata Rose."Kau sudah berusaha, dan mereka tidak akan pernah paham dengan usahamu, betapa berat usahamu untuk tampil yang terbaik dipesta itu"

"Aku tidak mau kesekolah lagi bu, Rose malu" Lirih Rose.

"Jangan, kau harus tetap sekolah"Kukuh ibunya.

"Tapi ibu, mereka pasti akan membuliku lagi"

"Luluslah dulu, lalu setelah itu..."Jasmine menjeda ucapanya.

"Setelah itu.."Ucap Rose penasaran.

"Kau boleh pergi.."

-------

Rose memutuskan untuk kesekolah walau dengan berat hati. Dia harus sabar hingga hari pelulusanya tiba, lalu setelah itu dia akan meninggalkan New york, tempat yang menyimpan banyak penderitaannya dan akan selalu membekas dihatinya.

"Minggir..."

Rose terkejut dengan sebuah suara tepat di belakangnya, ternyata sedari tadi ia sedang melamun didepan kelasnya. Rose menoleh kebelakang, tepat dimana asal suara tadi.

"Ethan..."

"Iya aku, kenapa?"Tanya Ethan sinis.

Ck, sepertinya yang akan paling membekas adalah kenangan bersama Ethan, karena Ethanlah yang paling mendominasi dalam membulinya.

"Tidak ada"

"Dasar aneh" Ucap Ethan kemudian menggeser tubuh Rose, untuk masuk kedalam kelas. Rose pun menyusul Ethan masuk, lalu duduk disebelah Ethan. Rose memerhatikan wajah Ethan yang sedang melihat keluar jendela.

Benci, kecewa, jengkel, berbagai macam perasaan saat melihat wajah Ethan.

Byurr...

"Hei! Kau masih berani sekolah, ketika kemarin kami menghajarmu habus-habisan? Hebat sekali kau" itu Sarah, sarah lah yang menyiramnya.

Basah, tubuh Rose basah kuyup sekarang. Ia tidak tau itu air apa, yang jelas, dia sepertinya harus pulang lagi, dia sudah tidak tau berapa jumlah bolos yang ia miliki karena terus membolos.

"Menjauhlah dariku, aku tidak mau ikut basah karenamu" Sahut Ethan dingin.

Rose berdiri."Kumohon, untuk beberapa minggu ini berhentilah menggangguku, karena setelah itu aku akan menghilang dari hadapan kalian, jadi kumohon berhenti.."

"Kau akan menghilang kemana, antartika? Jika iya, maka itu bagus"

Rose tersenyum lirih."Mungkin iya..jadi berhentilah menggangguku"

Rose pergi begitu selesai mengucapkan kalimatnya. Sedangkan Ethan melihat kepergian Rose dengan pandangan datarnya, entah apa yang ada dipikirannya sekarang.

-------

Beberapa mingu kemudian...

"hhh..."Rose mendesah lelah dikasurnya. Akhirnya ujiannya selesai juga, sebentar lagi ia akan terbebas dari sekolah itu.

Ternyata perkataan Rose saat itu didengarkan oleh Sarah, sehingga beberapa minggu ini tidak ada lagi yang membulinya, mungkin karena sebentar lagi adalah hari kelulusan mereka, jadi mereka fokus untuk belajar saja daripada mmbuang-buang waktu untuk mengganggunya.

"Sarah! Turunlah ada seseorang yang ingin bertemu denganmu!" Panggil ibunya dari arah bawah.

Siapa yang ingin bertemu dengannya?, batinya, kemudian beranjak dari tidurnya hendak kebawah.

LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang