extra part 2 : Sadar

6.8K 245 3
                                    


Bangun Ethan, aku akan membencimu jika kau tak bangun..

Kau ingin aku menerima lamaranmu kan, maka dari itu..bangunlah

Kenapa kau belum juga bangun Ethan..aku merindukanmu

Aku mencintaimu..bangunlah stupid boy

Kalimat itu dapat ia dengar. Namun dia tak tau darimana asal suara itu. Ia terus terjebak dalam ruangan putih yang kosong. Dimana suara itu.

Aku disini jika kau kesepian ditempat itu.

Yah, dimana kau. Tunjukan dimana kau.

Disini..

Rasanya kepalanya mau pecah. Mencari-cari keberadaan tempat itu, namun tak juga ia temukan.

Kembalilah...

Mendadak semua gelap. Ia pingsan kemudian terbangun lagi. Namun kali ini tempatnya berbeda. Ruangan putih yang kali ini dipenuhi alat medis. Dan juga, ada sebuah tangan yang mengenggam tangannya.

Ia melihat wanita itu tertidur tak nyaman. Karena setengah tubuhnya berada dikursi dan setengahnya lagi diatas ranjangnya. Ia mengenal wanita itu.

"Ro...se.." Ucapnya susah payah karena tenggorokannya yang terasa kering.

"Ros..e...hh"

Kali ini seuaranya membuahkan hasil. Perlahan wanita itu mulai terbangun. Ia mengucek-ngucek matanya seperti anak kecil yang membuat Ethan gemas.

Rose menatapnya dengan mengerjab-ngerjab.

"Ethan?" Tanyanya memastikan.

"Aku..haushh"

Rose sontak membelalakan mata. Tanpa disadarinya ia melompat ketubuh Ethan dan memeluknya erat.

"Akhirnya kau sadar. Aku merindukanmu Ethan."

Ethan tersenyum, mengabaikan sakit ditubuhnya karena tindihan Rose.

"Kau tadi minta apa?" Tanyanya cepat ketika pelukannya terlepas.

"Minum."

Dengan segera Rose berlari keluar kamar untuk mencari air minum untuk Ethan.

"Manis sekali" Ethan tersenyum melihat tingkah Rose yang menurutnya lucu.

Tidak lama kemudian Rose kembali dengan membawa air minum dan dokter disebelahnya.

Rose tersenyum pada Ethan lalu menyerahkan air minum yang dibawahnya kepada Ethan. Lalu setelah itu dokter memeriksa tubuh Ethan.

"Luar biasa. Pertahanan tubuh anda sangat kuat. Tubuh anda 90 persen sudah pulih. Besok, anda sudah diperbolehkan pulang. Namun belum boleh banyak bergerak."

"Terima kasih dokter."

Dokter itu mengangguk kemudian membungkukan tubuhnya lalu keluar dari kamar itu.

"Kau lapar?" Tanya Rose, membuat Ethan yang tadi menatap dokter itu kini balik menatapnya.

"Hm."

"Kalau begitu tunggu biar.."

"Rose!"

"Hm,"

"Suruh saja Aron yang membelinya."

"Tapi.."

"Rose, kemari. Aku ingin memelukmu"

Rose pun mendekat kearah Ethan dan memeluknya. Menyalurka perasaan rindu beberapa hari ini.

"Ethan, tentang lamaranmh itu..aku"

"Terima."

"Hah?" Rose melepas sedikit peluaknnya dan menatap wajah Ethan denagn bingung.

"Darimana kau tau?"

"Tidak ada. Aku hanya menebaknya."

Bohong

Ethan tisak menebaknya. Ia mendengarnya ketika dalam keadaan koma saat itu. Tubuhnya memang kaku tak dapat bergerak. Namun, telinganya masih bisa mendengar dan mengingat semua ucapan Rose saat itu.

"Kapan kita akan menikah?"

"Entahlah, mungkin secepatnya."

"Oh iya, kau tau. Sarah dan Aron sekarang menjadi sepasang kekasih."

"Apa!" Ucap Ethan terkejut. Bagaimana bisa? Bukankah Erick membunuhnya?

Hah..ia tidak peduli. Yang terpenting Sarah tidak berbuat macam-macam pada wanitanya lagi.

LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang