"Ethan, Ethan bangun!"Rose terus-menerus memanggil Ethan yang tertidur di sebelahnya sambil memeluk Rose erat. Kalau masalah pelukannya pada Rose, itu tidak apa. Tapi, bagaimana jika milik mereka yang masih menyatu. Oh, sungguh ini tidak membuatnya nyaman sama sekali.
"hm, sayang ada apa?" Erangnya. Bukannya melepas pelukan mereka, malah Ethan makin memeluknya erat.
Merasa jengkel, Rose akhirnya mendorong tubuh Ethan sekuat yang ia bisa hingga membuat Ethan jatuh dengan keras kelantai.
Bugh
"Akh shit.."
Bukannya merasa bersalah, Rose malah tertawa cekikikan melihat Ethan kesakitan.
Ethan mendongak menatap Rose sinis, hingga membuat Rose mendadak diam dan merasa bersalah sekarang.
"E-Ethan maaf, aku tidak sengaja, sungguh" Ucap Rose gugup sambil menunduk takut karena tatapan menakutkan dari Ethan.
Tidak lama kemudian, Rose membelalak begitu tubuhnya melayang dan berpindah didepan tubuh Ethan.
"Kau butuh hukuman manis sayang" ucapnya dengan menyeringai dengan berjalan ke arah kamar mandi.
Entah mengapa, Rose merasa ada merinding melihat Ethan menyeringai seperti itu. Seperti ada yang tidak beres pikirnya.
Dan yang benar saja, hukuman manis yang diberikan Ethan benar-benar langkah menurutnya. Ayolah, mana ada orang yang memberikan hukuman bercinta di kamar mandi selama sejam lamanya, padahal semalam mereka sudah melakukan percintaan panas hingha berapa babak. Tapi Emang dasar otak mesum, jadi bawaanya bercinta saja maunya.
Rose menatap jengkel kearah Ethan yang tengah makan dengan santainya tanpa memikirkan selangkangan Rose yang sakit sekarang karena ulah otak mesumnya itu.
"Kau tidak mau makan, Atau mau kusuapi" Tanya Ethan menatap kearah Rose yang tengah menatapnya seakan ingin menelannya hidup-hidup.
Rose tidak menjawab. Ia malah mengalihkan pandangannya kearah lain dengan wajah jengkel, kesal, dan marah yang bercampur aduk.
Ethan menghela nafas panjang. Ia tau Rose kesal sekarang, salahkan saja pikirannya yang selalu mesum jika bersama Rose. Seakan-akan dirinya tidak terkendali jika melihat tubuh seksi nan indah Rose.
"Maafkan aku. Katakan apa yang bisa kulakukan agar kau tidak marah?" Pintanya dengan wajah memelas, berharap Rose mau memaafkannya.
"Jangan memandangku seperti itu, lau terlihat mengjengkelkan" Ketus Rose.
Ethan salah tingkah. Ia pikir itu akan berhasil, nyatanya Rose malah kesal melihat wajah memelasnya.
"Baiklah Rose, kumohon, apa yang bisa membuatmu tidak marah lagi padaku" Ucapnya penuh kesungguhan.
"Pulangkan aku"
"Tunggu Rose! Apa kau sebegitu marahnya padaku"
"Tidak Ethan, aku hanya ingin pulang sekarang. Aku rindu ibuku"
Ethan menghela nafas lega, begitu mendengar jawaban Rose. Dia pikir Rose marah besar padanya.
"Baiklah, makanlah dulu. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang"
_________
"Apa masih sakit!" Ringis Ethan merasa bersalah.
Mereka kini sedang berada didalam mobil menuju rumah Rose. Dan sedari tadi Rose hanya diam menatap jalanan dari kaca jendela.
"Tidak. Aku hanya merindukan temanku"
Ethan mengernyit. "Kenapa dengan temanmu?"
"Dia menghilang beberapa minggu ini. Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi tidak kutemukan sama sekali"
"Siapa nama temanmu? Biar aku membantumu mencarinya"
Rose seketika menoleh dengan senyum diwajahnya, yang membuat Ethan seketika terpaku melihat senyum cantik Rose.
"I-iya" Jawabnya kikuk. Jantung Ethan serasa mau lepas sekarang, karena debarannya yang terlalu cepat.
Cup
Ethan menoleh sekilas, begitu mendapat ciuman singkat namun begitu berpengaruh pada dirinya. Karena ini pertama kalinya Rose mencium dirinya.
"Emm. Itu hadiah untukmu" Ucapnya lalu tersenyum menatap kembali jalanan.
"Jujur Rose, jika saja aku tidak sedang menyetir, bibirmu akan habis karena kucium" Ucapnya dengan tetap fokus menyetir.
"Kau jahat sekali Ethan. Jika bibirku habis karena kau cium, aku tidak bisa mencium lagi"
Mobil mendadak berhenti, begitu mendengar ucapan ambigu dari Rose.
"Siapa yang pernah kau cium, selain diriku Rose?!" Geram Ethan. Dia tidak suka ada orang lain yang pernah dicium oleh Rose selain dirinya.
"Kau ini kenapa?" Tanya Rose bingung melihat wajah Ethan yang mengeras menahan amarah.
"Jawab Rose! Aku tidak suka hal yang basa-basi!"
Rose mengernyit, tidak lama kemudian tersenyum. Dia paham sekarang, sepertinya Ethan sedang cemburu sekarang.
"Kenapa kau tersenyum? Ini tidak lucu Rose" Desisnya.
Di detik kemudian, tangan Rose terulur menyentuh rahang Ethan dan mengelusnya, hingga membuat empunya mengernyit bingung dengan tingkah Rose.
"Kau terlalu cemburuan Ethan, orang yang pernah kucium itu ibuku, anak kecil yang lucu dan juga dirimu" Ucapnya lalu tersenyum kemudian.
Ethan terpaku sesaat, lalu tidak lama kemudian berucap.
"Kita...sudah sampai"
***
![](https://img.wattpad.com/cover/151117850-288-k877173.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)
Romantizm⚠️chapter private Follow sebelum baca ROSALLINE MARTIN. Bertubuh gempal adalah hal yang mendefinisikan dirinya. Melalui banyak hinaan dan bulian, membuatnya tak pernah hidup tenang seperti orang lain. *** ETHAN BAILEY. Kesempurnaan adalah dirinya. T...