TokTok
"Rose bangun, ada Brian di bawah!" Seru Elle, namun Rose belum juga membuka pintu.
"Tante, biar aku yang membangunkannya"
"Oh astaga!"Pekik Elle terkejut, karena Brian yang entah sejak kapan sudah ada disampingnya.
"Ah, maaf tante, anda tidak apa?"Ucap Brian dengan wajah bersalah.
"Tidak apa-apa, kau mau membangunkan Elle kan, silahkan, aku tunggu dibawah"
Brian mengangguk, lalu masuk kedalam kamar Rose begitu saja.Brian melangkah ringan tanpa suara menuju ranjang Rose, lalu menatap wajah cantik Rose. Rose yang dulu bertubuh gemuk dan wajah membengkak, kini sudah menjadi langsing dan cantik.
Brian mendekatkan wajahnya kewajah Rose, menatapnya intens dan begitu lama, hingga kemudian mata tertutup itu mulai membuka.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Hingga...
"Akhh..." teriak Rose hingga tanpa sadar mendorong tubuh Brian jatuh kelantai.
Bugh..
"Aww, shhh Rose, apa yang kau lakukan?" ringis Brian sambil mengusap bokonnya yang sakit karena ulah Rose.
"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan tadi? Kau mau menciumku ya?" tanya Rose bertubi-tubi.
Diam, itulah yang dilakukan Brian, apa yang harus ia jawab sekarang, tidak mungkin ia menjawab jika sedang menatap Rise yang sedang tidur tadi.
Rose memicing melihat keterdiaman Brian."Jadi benar kau ingin menciumku?" desis Rose.
"Ti-tidak! Bu-bukan begitu Rose..akh bagaimana menjelaskannya" ucap Brian frustasi sambil mengacak rambutnya.
Rose yang melihatnya, merasa heran dengan tingkah Brian."Kau kenapa?"
Brian menatap Rose intens."Rose kau percayakan padaku, aku tidak mungkin melakukan itu padamu, aku pria baik-baik Rose, aku tadi hanya datang untuk membangunkanmu, tapi..."
"Iya-iya aku percaya, sebaiknya kau tunggu aku saja dibawah, aku mandi dulu" ucap Rose dengan tersenyum, Rose percaya pada Brian, dia tidak mungkin menciumnya secara diam-diam, hanya saja, dia penasaran dengan apa yang ingin dilakukan Brian tadi? Dia ingin ingin sekali bertanya, namun melihat tingkah Brian yang seperti tadi, terpaksa ia urungkan.
Brian tersenyum mendengar ucapan Rose yang ternyata mempercayainya.
"Kalau begitu aku tunggu dibawah." Brian mengelus kepala Rose, lalu beranjak pergi keluar kamar Rose. Meninggalakan Rose yang hendak bersiap-siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)
Romantiek⚠️chapter private Follow sebelum baca ROSALLINE MARTIN. Bertubuh gempal adalah hal yang mendefinisikan dirinya. Melalui banyak hinaan dan bulian, membuatnya tak pernah hidup tenang seperti orang lain. *** ETHAN BAILEY. Kesempurnaan adalah dirinya. T...