(20) 25 September 2013 : ini mungkin kacau

884 195 3
                                    

"Where we end up is really, in fact, where we always intended to be."
Julia Glass, Three Junes

***

Selasa, 25 September 2013
Untuk siapapun yang membaca buku harian terkutuk Raka hari ini,

Gue sudah memutuskan, dan rasanya nggak ada jalan memutar.

Mama terduduk tegak di sofa, matanya berkaca-kaca. Walaupun bersiap menyemburkan tangis, ia terlalu terkejut untuk mengatakan apapun.

Telepon Papa Leony ada di tangan kanan, berkas-berkas pembunuhan ada di tangan lain.

Rentetan cerita sudah keluar dari mulut gue. Gue bersiap mendengar denial dari Mama. Gue hanya berharap dia nggak pingsan. Sementara itu, Aria ada di kamar Mama—gue meminta Mama agar Aria di kamar dan nggak mendengarkan percakapan.

Dan dinding apapun yang selama ini membendung kehidupan gue telah runtuh.

Luruh bersama gue, mungkin.

Apalagi yang bisa gue harapkan?

Semuanya mulai masuk akal.

Termasuk petunjuk yang ditinggalin beberapa korban.

Angka satu yang ditinggalin tetangga gue, mungkin maksudnya, menunjuk gue. Raka artinya anak pertama; satu. Tetangga gue mencoba bilang bahwa pembunuhnya adalah 'Ayahnya Raka'.

Bintang yang ditinggalin Leony, menunjuk gue juga. Angkasa. Dia sendiri yang bilang kalau bintang itu mengingatkan dia sama gue. Tapi ... Leony 'kan memang terlibat. Sekarang dia ada di New York, entah dimana dan apa yang dia lakukan persisnya.

Brosur les piano mungkin menyangkut Aria; artinya nyanyian tunggal. Sesuatu kayak begitu. Lagi-lagi mencoba memberi tahu, "Pembunuhnya adalah ayahnya Aria".

Intinya, semua menunjuk ke Papa.

Naela juga udah menyinggung kalau ini semua bukan kutukan. Ya, karena Naela tahu tentang semuanya.

Semuanya sudah semakin jelas.

Nggak ada lagi kutukan. Hanya ada kejahatan.

Kejahatan yang akan segera terpecahkan.

Kebenaran mengenai Papa dan Naela, sudah terungkap.

Diary of the Cursed Eyes | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang