"And if you are ever going to have other people trust you, you must feel that you can trust them, too―even when you're in the dark. Even when you're falling."
Mitch Albom, Tuesdays with Morrie
***
Kamis, 2 Oktober 2013
Untuk siapapun yang membaca buku harian terkutuk Raka hari ini,
Pria-pria dengan seragam petugas kepolisian berlalu-lalang di sekitar perumahan gue beberapa hari terakhir.
Mereka berkutat secara khusus di rumah gue dan rumah Leony.
Sedikit rasa bersalah—kayak sudah melakukan sesuatu yang nggak benar—terbesit di kepala gue. Tapi bagi Mama yang seolah bisa melihat itu, dia bekata, "Tindakan kamu benar, Raka..."
Padahal gue tahu hati Mama juga sudah hancur berkeping-keping. Siapa juga yang nggak?
Petugas itu keluar-masuk ruang kerja Papa, berulang kali mengecek data-data di sana, menelaah data kepindahan Leony lambat-lambat. Begitu juga tentang data Naela.
Ah, Naela apa kabar, ya?
Apa dia diinterogasi?
Apa dia dinyatakan bersalah?
Apa dia hancur?Apa tindakan gue benar?
Gue muak menunggu di rumah, diperlakukan polisi sebagai pahlawan yang sudah mengungkap pembunuh bayaran—Papa gue sendiri.
Padahal gue nggak merasa heroik sama sekali.
Ini salah.
Gue memang harus menemui Papa.
Gue pun, setelah sekian lama, memutuskan keluar rumah. Menemui Papa, mungkin.
Menemui Papa yang sedang bersiap menuju sel-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary of the Cursed Eyes | ✔
Short Story"Terkadang gue berpikir, gue dikutuk. Mata gue terutama." Raka Angkasa menulis buku harian tentang kutukannya. Kutukan dimana ia harus melihat orang-orang terbunuh setiap hari Minggu, dan tak ada yang bisa mencegahnya. Sampai ia bertemu dengan Na...