ACHTZEHN

1.9K 182 4
                                        

Sebuah bunyi berhasil menghentikan segala kegiatan manusia sekitarnya. Kepala mereka lantas menoleh ke tempat asal suara berasal.

Terhenyak. Segera mereka bergotong-royong mendekati lokasi kejadian.

Keadaan yang hening mendadak riuh. Teriakan dan bunyi klakson membaur hingga menciptakan polusi udara di hari itu. Secara bergotong-royong mereka mengeluarkan korban untuk mencegah terjadinya hal-hal tak diinginkan.

Salah satu dari manusia yang mengerubungi tempat kejadian perkara tersebut pun menelepon polisi dan rumah sakit terdekat. Kemudian yang lainnya bergerak untuk membaringkan tubuh yang terluka akibat pecahan kaca mobil. Bagi mereka, penyelamatan manusia adalah yang utama dibandingkan hanya menyaksikan tanpa ada aksi.

Sembari menunggu kedatangan petugas berwenang, para penolong sedikit memberi ruang dan mencoba berkomunikasi dengan korban yang masih terlihat sadar namun tak mampu merespon.

Hingga bunyi sirine mobil yang mendekat, satu per satu penglihatan korban mulai menggelap bak tertutup tirai hitam.

Hening. 

Kemacetan akhirnya terjadi bersamaan dengan para penolong yang melebarkan lokasi untuk melonggarkan ruang gerak untuk memudahkan proses penyelamatan. Polisi maupun petugas rumah sakit turut serta menetralkan tempat kejadian perkara, dan langsung menindaklanjuti kecelakaan yang terjadi antara sebuah mobil pribadi dan truk pengangkut makanan itu.

Beberapa kali polisi harus berteriak untuk memberikan komando untuk mengalihkan jalanan selama proses penyelamatan berlangsung. Sementara itu, para petugas kesehatan mulai memasukkan satu per satu raga yang terpejam itu ke dalam mobil.

Seorang polisi lain mengamankan lokasi dengan memberikan garis polisi lalu meminta pengertian dari masyarakat yang kini hanya diam menyaksikan setelah memberikan pertolongan pertama. Selanjutnya, mobil yang rusak segera dibawa seusai menghubungi petugas khusus untuk menarik kendaraan dengan mobil derek. Bahkan suasana yang mendadak macet kembali lancar seperti semula.

Setelah menyelesaikan kekacauan yang terjadi, keadaan telah berubah menjadi seperti biasa. Sirine mobil mengisi hiruk-pikuk jalanan, meminta ruang kepada setiap pengendara agar memberikan cukup tempat untuk melaju membelah kota.

Sayup-sayup Xander--yang merupakan korban kecelakaan--masih mendengar beberapa petugas kesehatan yang dengan sigap memasangkan alat pernapasan guna melancarkan aliran oksigen ke paru-parunya.

Sesak. Meski telah diberikan alat bantu, dadanya terasa sakit akibat hantaman selama kecelakaan itu.

"Blaire, maafkan aku. Kumohon kau tetap selamat," harap Xander dalam hatinya hingga tak sadarkan diri.

***

"Aku telah membereskannya," sapa seseorang melalui telepon genggam.

Corra tersenyum penuh kemenangan. Panggilan yang sengaja dibesarkan hingga dapat didengar oleh dua orang lain yang sedang duduk santai sembari menikmati secangkir darah itu pun memberikan senyuman sumringah.

"Ah, terima kasih. Kau memang yang terbaik," puji Corra dengan melirik kedua sekutunya.

Suara yang terdengar datar itu kembali membuka suara, "Jadi, apa yang kini harus kulakukan?"

Menyeringai tipis. "Temui Reese dan bekerjasamalah dengannya untuk menculik Blaire. Bukankah kau begitu mencintainya?"

"Baiklah." Sosok itu segera menutup sambungan telepon dan berteleportasi ke tempat Reese berada.

FALSE : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang