HAPPY READING🤗
♥♥♥
Pertemuan tak terduga yang membuatku hampir celaka.
-Alicya-
"Alicya berangkat dulu ya ma," pamit gadis 17 tahun berambut keriting gantung dengan setelan seragamnya yang rapi, seusai sarapan. Ya, dialah Alicya Adhara. Putri dari pasangan Rehan Thaya dan Jihan Dhara, sekaligus kakak dari Athaya Valdino."Iya sayang.." angguk Jihan.
"Semangat kak, sambut hari pertama setelah kenaikan kelas dengan senyuman, kayak senyumnya Valdin." Seringai Valdin sembari bergaya menaik turunkan alisnya.
Alicya tak mau kalah karena adiknya, lantas memperlihatkan deretan giginya yang rapi, seolah ia memberikan senyuman pagi lebih dari adiknya. Memang senyuman lebar yang dibuat-buat, karena setelahnya Alicya berekspresi seperti semula, cool. Lebih tepat dan terkesannya dimata orang lain adalah Alicya yang cuek dan datar.
"Assalamualaikum ma," Alicya menyalimi tangan mama nya.
"Wa'alaikumsalam, baik-baik ya sayang." Ujar Jihan sembari mengusap puncak kepala sulungnya, yang diangguki Alicya dengan senyum simpul. Lalu, melangkah ke arah pintu utama tuk pergi ke sekolah.
"Hei manusia, jereng jeng jeng jeng
Sapalah adikmu, yang menggemaskan jereng jeng jeng jeng
Dan slalu menghiburmu," ironi Valdin dengan suara menirukan lirik Keramat milik raja dangdut Indonesia.Alicya yang baru beranjak 5 langkah berhenti dan menoleh, menyaksikan adiknya dengan ekspresi andalannya. "Suara kamu bagus. Pulang sekolah kakak kasih 10 koin angklung." Ujar Alicya.
"Engga mau lah, maunya lembaran yang ada bapak proklamatornya, ahahaaa,"
Receh. Satu kata untuk Valdin dari Alicya.
Alicya mengangkat kedua bahunya, seolah menyatakan 'biarkanlah' lalu melanjutkan langkahnya sebelum waktu menyingkat."Hati-hati ya sayang,"
"Iya ma." Seru Alicya, membalas.
"Da kakak.. hati-hati. Liat jalan ya, jangan meleng, takutnya ada kodok nyebrang lagi," Ledek Valdin yang mengetahui kelemahan kakaknya pada amphibi satu itu, dengan intonasi tinggi.
"Valdin.. kamu ini sukanya ngeledekin kakak mu."
"Nggak papa ma sekali-sekali."
"Sekali apanya. Kamu itu tiap hari banyak ulah."
"Nggak papa ma, biar ada senyum-senyumnya, keliatan cerah wajahnya, nggak datar, abu-abu mulu. Efek udah SMA kali ya, ma." Valdin memastikan, lantas sedetik kemudian tertawa diikuti gelengan Jihan.
"Udah udah, cepat habiskan sarapan mu. Terus berangkat sekolah."
"Ayayayy my mom."
Sejak SMA ini Alicya pulang pergi kesekolah naik angkot, kecuali jika papanya dirumah. Ia akan diantar papanya dengan mobil. Sedangkan adiknya, Valdin ia lebih suka dengan bersepeda, karena jarak SMP dari komplek kurang lebih 3 km.
Sebenarnya dulu Alicya sempat belajar berkendara sepeda motor, namun karena ia pernah tidak sengaja menabrak pagar hidup tetangga yang menghasilkan dia terjatuh, juga kejadian 2 tahun lalu, membuat Alicya tak mau lagi belajar berkendara motor. Alhasil ia lebih memilih pulang pergi sekolah dengan angkot, meski tak sering sahabat laki-laki yang membawa mobil mengantarkannya.
"Mama harap setelah 2 tahun ini kamu lebih baik ya, sayang." Gumam Jihan lalu melanjutkan sarapannya dengan bungsunya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Devilicya [END]
Teen FictionTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...