28. DeviliCya Problem

267 25 1
                                    

HAPPY READING🤗

♥♥♥

Karena masalah kita butuh waktu, bukan keputusan. Jadi ku harap kamu tidak memutuskan perkara apapun. Karena keputusan itu hanya memuaskan amarah.

-Devin & Alicya-

Temarap lampu jalanan menjadi petunjuknya lari, berselimut dinginnya malam kekecewaan. Tiada kendaraan berlalu lalang, karena manusia sudah berteman kedamaian pada singgasananya. Alicya berlari sejauh mungkin mengurungkan niatnya tuk menginap di rumah Vina, mama almarhum Ivan.

Derai air mata tiada henti, seolah tak mengizinkan tuk mereda. Hatinya bergelut dengan logika, menyadari sudah sejauh ini hubungannya dengan Devin. Namun dari lontaran lisan lain, Alicya tersadar dan terlanjur kecewa menyadari kebenaran. Mengapa tak berujar saja sejak awal.

"ALICYA" Panggil Devin, mengejarnya. Ah sial, kakinya melemah berlari terlalu jauh. Ia pun berhenti di tepi jalan tanpa berniat menoleh pada sosok yang memanggilnya.

"Cya, maaf," Ucapnya tepat di belakang Alicya.

"Kenapa kamu gak bilang dari awal?!"

"Aku selalu gak berpihak sama waktu saat mau cerita semua ke kamu."

"Aku kecewa, Vin."

"Maaf,"

"Iya kamu bilang maaf setelah aku tahu dari orang lain!"

"2 tahun Cya aku hidup dengan rasa bersalah--"

"Kamu salah Vin! Kamu yang buat Ivan gak ada! Ivan sahabat aku Vin, sahabat aku! Sekarang dia udah nggak ada, selamanya." Tegas Alicya. Devin kalah telak perihal berdebat dengan Alicya. Devin rengkuh Alicya kepelukannya, mungkin dengan cara ini, ia bisa menenangkan diri Alicya yang kalut.

"Apa nggak cukup Vin hubungan kita selama ini. Sampai-sampai kamu gak terbuka sama aku. Kamu anggap apa aku dan hubungan kita?!"

"Aku benci kamu Vin, aku benci." Sendunya memukuli dada Devin.
Devin tak membalas perlakuan Alicya, justru tangannya kini mengelus pundak dan rambut Alicya. Ia bungkam, tak berani angkat bicara, ia malu kan terdengar parau. Ya.. Devin menangis.

Alicya menarik paksa tubuhnya namun pelukan Devin terlalu kuat padanya. Seakan tak mengizinkannya tuk melepasnya.

"Kamu ambil Ivan, Vin!" Alicya kian tersedu-sedu

"Cya, maafin aku. Kejadian itu gak sengaja."

"Gak sengaja gimana maksud kamu, sampai bikin Ivan meninggal!" Sentak Alicya melepas pelukan Devin.

"Kamu tau Vin, aku tutup diri aku jatuh cinta ketika remaja, karena gak mau kayak orang-orang diluar sana sakit hati karena cinta. Dan cinta selalu membuat aku merasa bersalah."
Devin tak bergeming menatap kekasihnya yang berjiwa seperti Alicya yang ia kenal.

"Kamu Vin, laki-laki pertama yang buat aku berani ngerasain cinta dan jalanin pacaran. Dan kamu juga laki-laki pertama yang bikin aku kecewa!"

"Cya, dari awal aku gak ada niatan buat bikin kamu kecewa. Aku tau kamu sahabat Raka saat kamu di rumah sakit."

"Kenapa saat itu juga kamu gak cerita!"

Devilicya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang