Happy Reading🤗
♥♥♥
Khawatir melupakanku tuk berpikir dengan logika lebih dari satu kali.
-Alicya-
"Lebih cepat ya pak." Khawatir Alicya yang terdengar perintah pada sopir go car, yang dibalas dengan anggukan.
Dalam hatinya merapal semoga Novan baik-baik saja. Namun sial, logikanya membawanya pada suatu memori 2 tahun silam. Dimana kejadiannya hampir sama. Bedanya saat itu Alicya mendapat telepom dari Novan saat tertidur, jadi kematian Ivan seolah mimpi baginya. Hingga khirnya ia tersadar setelah melihat jenazah sahabatnya yang hampir remuk. 'Tidak, tidak. Novan pasti baik-baik saja.' Ucapnya dalam hati menepis pikiran buruknya.
Alicya makin khawatir setelah melihat di depannya ada seseorang yang ia duga Novan tertindih motor. Mobil yang ditumpangi Alicya segera mempercepat laju. Alicya yang kalut akan rasa khawatir langsung turun dari mobil setibanya.
"NOVAN" Serunya. Lalu menghampiri Novan dengan pikiran yang terselimut bingung pula. Ditambah Novan yang meringis kesakitan membuatnya semakin ribut.
"Pak, pak tolong bantuin temen saya tertimpa motor pak." Pinta Alicya pada bapak sopir. Dan langsung turun dari mobilnya untuk membantu Alicya.
"Akhh.. sa--kit, Cya,"
"Van, kamu tahan. Aku bakal bawa kamu ke rumah sakit."
"Akhhh" Rintihan Novan semakin mengetar-ngetirkan kekhawatirannya.
"SURPRISE..."
'Prettt'🎉 Seru serempak serta tiupan terompet mengejutkan Alicya. Ditambah menyalanya lampu tumbler yang melilit pepohonan disekitanya.🎶Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday
Happy birthday
Happy biryhday, Alicyaaa🎶Devin yang baru muncul menatap raut Alicya yang tak berekspresi. Apakah Alicya merasa speechless atau marah padanya. Jujur ini bukan renca Devin.
"Tiup lilinnya dong, Cya," Seru Difa menunjuk tart yang Nesya bawakan untuk Alicya.
Pikiran terbesit sesuatu "Jahat ya kalian. Bisa-bisanya kalian mainin rasa khawatir seseorang." Ujar Alicya dengan nada tak mengenakkan.
"Cya, kita cuma mau kasih surprise ke elo."
"Dengan cara seperti ini? Aku khawatir banget denger Novan kecelakaan, karena aku gak mau yang kedua kalinya."
"Alicya, maaf," Devin memajukan dirinya mendekati Alicya.
"Kamu kan Vin yang ngerencanain ini semua?"
Devin sontak menggelengkan kepalanya."Sorry, Cya. Ini rencana gue, bukan Devin. Gue tau lo lagi ada masalah sama Devin, karena itu gue mau kalian baikan."
Alicya hanya mengangkat kedua alisnya seolah-olah ia percaya akan perkataan Novan."Devin juga awalnya gak setuju sama rencana gue. Karena pengen permintaan maaf sekaligus penyembutan ultah lo, Devin ngikut rencana gue." Jelas Novan, dengan anggukan dari Difa, Nesya, dan Farez.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devilicya [END]
Novela JuvenilTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...