23. Karena Broken Home dan Akhir

286 54 0
                                    

Happy Reading🤗

♥♥♥

Masalah yang paling dihindari dan sulit diredakan? Dengan keluarga.

-Devin-

Mereka segera melarikan Silvi kerumah sakit karena khawatir akan keadaannya yang shok atas penyekapan tadi. Lain halnya dengan Devin, ia kini malah berdiri didepan pintu bertempel 'ruang 7' yang melewati tempat Silvi dirawat. Dengan perlahan pintu itu ia buka. Terlihat lega dihatinya melihat sang kekasih yang tertidur pulas. Devin berdiri disebelah Alicya, ia perhatikan wajah Alicya yang tidak sepucat sebelumnya.

'Klekk' suara pintu ruangan Alicya dibuka, terdapat Jihan yang masuk.

"Eh ada Devin."

"Iya tante. Alicya gimana keadaanya tante?"

"Keadaannya membaik hanya saja asam lambungnya tadi yang meningkat. Tante minta tolong sama kamu, ingetin Alicya jangan sampe lupa makan."

"Iya tante. Maafin Devin tante, Devin gak bisa ngejaga Alicya."

"Tidak usah merasa bersalah. Tante berterimakasih sudah mau menjaga Alicya."

Devin mengulumkan senyumnya karena penuturan Jihan "Bukannya tadi Valdin kesini ya tante?"

"Iya Valdin tadi kesinii, tetapi tante suruh pulang naik ojol. Besok kan dia harus sekolah."

Alicya terbangun dari istirahatnya, dan sedikit terkejut dengan kehadiran Devin disisinya.

"Devin?"

"Alicya, gimana udah enakan?"

"Udah" ucapnya Alicya mengulumkan
senyumnya.

"Oh iya kamu kesini malem-malem ada apa, bukannya tadi Novan mengikutimu?" Tanya Jihan.

"Em.. Silvi, drop tante terus dilarikan ke rumah sakit ini." Devin menjawab seenak mungkin. Iya tak enak jika mengatakan yang sebenarnya. Biarlah itu akan dijawab oleh mamanya nanti.

"Astaga. Dimana ruangannya?"

"Diruangan 4 tante."

"Alicya.. kamu disini ditemani Devin ya, mama mau menjenguk anak tante Fredela."

"Iya ma."

"Kayaknya kita bakal naik ke pelaminan deh Cya. Calon besannya aja udah solid gitu, prihatinan." Ucap Devin terkekeh menggoda Alicya. Yang digoda pun terlihat bersemu-semu pipinya.

"Apaan si Vin."
"Vin.. kamu habis berantem?" Duga Alicya yang melihat lebam dengan darah kering didahi dan sudut bibirnya. Segera Alicya meraih kotak p3k yang disediakan rumah sakit dinakas tiap ruangan.

"I-ya" Devin menjawab ragu, takut Alicya akan kesal kepadanya.

"Sini aku obatin" Namun respon Alicya jauh dari dugaannya, ia malah menawarkan mengobati lukanya. Devin pun tersenyum lega.

"Gak usah. Udah kamu istirahat aja dirumah nanti aku obatin sendiri."

"Besok kamu sekolah ya."

"Siap bos." Sambil meletakkan jari telunjuk dan tengah dipelipisnya.

"Pulang jam berapa, udah malem lho."

"Yahh diusir doi."

"Engga gitu Vin, besok pulang sekolah kan kamu bisa kesini lagi."

"Ya udah aku pulang dulu ya. Cepet sembuh, nanti beli cutton candy rainbow lagi." Ucapnya mengusap puncak kepala kekasihnya.

"Iya Vin, makasih."
"Vin.." panggil Alicya ketika Devin hendak melangkahkan kakinya.

Devilicya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang