18. Masa Lalu

359 69 2
                                    

Happy Reading🤗

♥♥♥

Dengan seiringnya waktu semua kan berbeda termasuk dunia. Semakin sempit keberadaannya, masa lalu pun mendekat. Siapkan telinga, ubah lisan, pertahankan hati yang sekarang. Teruntukmu yang kuharap tidak berdusta.

-Alicya-

Ketika kebiasaan tidak dilakukan, keseharian terasa berbeda. Seperti Devin yang beberapa hari tidak melakukan rutinitasnya mengantar jemput Alicya. Hari ini ia sengaja berangkat pagi karena tidak sabar bertemu dengan kekasihnya.

"Bi Tuti Devin berangkat ya, nanti kalo ada apa-apa sama papa bibi telpon Devin"

"Iya mas Devin"
"O iya ini sarapannya sesuai perintah mas Devin"

"Makasih bi" ucap Devin menerima kotak makan berisi makanan buatan bi Tuti.

"Hati-hati mas Devin," ujar bi Tuti pada majikannya, yang sudah ia anggap seperti putranya sendiri.

Devin mengangguk, lalu berjalan menuju pintu utama dan dikejutkan dengan kehadiran mamanya dengan buah tangan yang dibawa. Sepertinya itu buatan mama. Duga Devin, sembari menatap bekal yang ia bawa.

"Mama?"

"Lho nak kamu mau berangkat? Sarapan dulu. Mama bawain makanan"

"Devin sarapan disekolah ma"
"Sebentar, masih pagi ini. Ayolah" ajak mamanya kedalam rumah.

"Dev-- kak Devin apa kabar?"
Devin hanya diam menatap seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu satu mobil dengan Fredela.

"Menurut penglihatan lo?"

"Devin.." ucap mamanya agar Devin berbicara lebih baik.
Devin menyudahi sarapannya yang baru dua suap itu, lalu menyalami Fredela.

"Devin berangkat dulu ma"

"Hati-hati sayang"

"Kak Devin.."
Kejar perempuan itu. Devin hendak memutar stang motornya tiba-tiba perempuan itu merentangkan kedua tangan didepan motornya.
"Tunggu kak. Gue cuma mau kasih ini. Terima ya kak, gue yang buat." Ucap Silvi menyodorkan sekotak makan.

"Gak usah sok repot-repot. Gue udah bawa"

"Plis, kasih kesempatan buat minta maaf" Devin menerima bekal dari Silvi lalu menyuruhnya untuk menyingkir dari depannya. Ia pergi begitu saja tanpa mengucap terimakasih.
"Apapun gue terima" gumam Silvi.

****

'Tiinnn..'
"Jam segini udah nyampe halte aja, neng,"

Alicya sedikit terkejut dengan kedatangan Devin, terutama klakson motornya. Sebenarnya Alicya masih sedikit bertanya-tanya dan kesal dengan apa yang terjadi dirumah sakit terakhir itu. Bahkan Devin baru tiba sekarang setelah 3 hari.

"Naik yuk abang anterin sekolah" Alicya hanya diam menerima uluran helm lalu naik dibelakang Devin.
Sesampainya disekolah Alicya berjalan menuju kelasnya tanpa beriringan dengan Devin. Devin segera menyusul hingga kelas Alicya.

"Buru-buru amat. Mau ngerjain tugas ya?"

Bahkan kamu gak ngerti Vin dengan aku bersikap kayak gini batin Alicya.

Devilicya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang