HAPPY READING🤗
♥♥♥
Pemilik semesta memang maha pemberi keamanan, nyembunyiin yang cantik dari jangkauan makhluk yang akan merusak kecantikan itu.
-Devin-
Warga SMA Nusantara tengah bersiap mengawali acara rutinan yang umum dilakukan murid kelas XI tiap tahunnya, yaps outing class. Masing-masing wali kelas mengabsen muridnya satu persatu, usai menata barang bawaan mereka dibagian bus yang disediakan. Dan bus yang sudah terparkir rapi di depan sekolah sejak 45 menit lalu, mulai menyalakan mesinnya, pertanda bus akan melaju.
"Duduk sama aku ya," ajak Farez yang tiba-tiba berada diantara Alicya dan Difa.
Penempatan bangku bus, sengaja diatur random oleh guru yang menjadi panitia outing. Dimaksudkan, agar murid-muridnya bisa berbaur dengan anak kelas lain. Dan kebetulan juga Alicya dan Difa satu bus dengan Devin dan Farez. Yah, beginilah aksi Farez.
"Engga. Difa sama aku." Saut Alicya. Terkadang kesal terujar oleh Alicya, Difa dan Nesya saat berkumpul. Karena sejak masing-masing mereka memiliki pacar, waktu mereka untuk bersama seakan tidak ada, meski minim satu minggu sekali.
"Yeilah, lu sama Devin aja Cya,"
"Engga. Difa duduk sama aku." Tolak Alicya, jelas.
"Kenapa dah, kan cowok lu. Gue sama Difa, lu sama Devin. Impas kan?"
"Udahlah Rez, jangan kayak bocah. Kamu duduk sama Devin aja. Biasanya juga sejoli."
"Emang salah ya duduk sama doi," Farez mendramatisir.
"Emang salah ya, duduk sama temen sendiri."
"Lu tuh punya doi, malah rebut doi orang."
Celetuk Farez membuat Alicya menautkan alisnya. Sedangakan Difa hanya menggeleng, seakan ia sudah hapal dengan ucapan dan tingkah kekasihnya."Devinnn, cewek lu nih bosen sama lu,"
Seru Farez mulai menjadi biang antara hubungan orang. Yang disebut namanya pun hadir dari pintu bus."Toa lu Rez, sampe luar. Berisik banget. Kenapa?"
"Sejoli lo, ngebet duduk sama gue. Gue maunya duduk sama Alicya." Ujar Difa mengadu pada Devin.
"Astagah kadal. Lo ikut gue duduk di belakang."
"Elah lu jadi temen nggak bisa diajak kompromi dah. Kalo gue duduk sama Difa, otomatis lo duduk sama Alicya. Impas kan."
"Impas apaan. Bilang aja biar bisa pacaran," sanggah Devin.
"Iri bilang bos." Renyah Farez sembari mengatupkan ketiga jarinya dengan menyisakan telunjuk dan jempolnya.
"Sejak kapan Rez lu jadi pengikutnya boneka cantika," miris Difa.
"Udahlah sana duduk sama Devin.""Pengen sama my love,"
"Nggak-nggak.. Lo duduk sama gue." Ujar Devin lalu menarik bagian belakang hoodie Farez.
"Aku bukan boneka mu
Bisa kau suruh-suruh
Dengan seenak maumu. Bebeb Difaaa," lirih Farez dengan tangan merentang, jelas mendrama.
Alicya dan Difa juga teman satu busnya menertawai kelakuan Farez yang seperti anak anak paud yang baru kenal cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Devilicya [END]
Teen FictionTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...