Happy Reading🤗
♥♥♥
Buat yang belum bersyukur. Sekali-kali mampir ke rumah sakit, gak usah jauh-jauh klinik aja. Dari situ kalian bakal ngerasain betapa beruntungnya kalian dibanding mereka.
-Devin-
Pelajaran seharian ini begitu tidak berarti baginya, ketidakberadaan Alicya menjadi alasannya. Alhasil ia izin ke uks untuk tidur disana, izinnya sih ke kamar mandi tapi 2 jam pelajaran tidak kembali, dasar Devin hobi nglimpe.
Dua hari tidak berjumpa karena beberapa ulangan harian yang membuatnya belajar keras membuatnya rindu pada sosok Alicya. Pulang sekolah Devin dan lainnya menjenguk keadaan Alicya yang dirawat. Setibanya disana, ia melihat Alicya dirayu mamanya agar mau makan disuapi. Namun Alicya tetaplah Alicya, dia sakit namun tidak ingin terlihat lemah.
"Ehh temen-temen Alicya datang." Sambut Jihan melihat kedatangan teman-teman Alicya.
Mereka menyalimi tangan Jihan sopan."Alicya.. do you miss me? I miss you babe." Difa merentangkan tangannya lalu menyodorkan sekeranjang buah yang ia tenteng.
"Tante tinggal ke toilet dulu ya."
"Iya tante." Lalu Jihan melenggang keluar.
"Belok lu Dif?" Celetuk Nesya.
"Apa sih Sya. Gue kan kangen Alicya" Difa memasang puppy eyes-nya.
"Khek--hemm"
"Eh Farez serak, nih minum dulu." Difa menyodorkan air mineralnya. Farez yang disodori minum justru melenggang keluar dari ruang rawat Alicya.
"Farez kenapa?" Tanya Alicya melihat perubahan pada Farez.
"Farez jealous Difa kangen lo Cya." Jawab Nesya.
"Lah masak gitu doang dia cemburu sih."
"Lu kalah sama putri malu Dif, gak pekaan. Udah sana kejar."
"Ya udah deh gue susul Farez ya. Pamit aja deh sekalian, mau gue bujuk lewat odong-odong."
"Ck garing dah gue. Bye bye ciwiku.""Btw lu bawa apa Vin?" Tanya Novan.
"Hah? Apa?"
"Ye ileh gak peka versi 2. Gue kira lo bawa bunga atau apa gitu. Kan cewek lo sakit."
Devin yang menyadari itu hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum kikuk."Apa sih Van. Devin udah makan?" Alicya menyela.
"Udah. Alicya gimana udah enakan? Udah minum obat?" Pertanyaan yang terdengar canggung.
"Cya Vin gue sama Novan balik duluan ya. Baru inget mau beli flashdisk."
"Oh iya. Makasih ya jadi ngerepotin."
"Sama-sama, gak papa. Cepet sembuh Cya. Papay." Nesya pamit melambaikan tangannya lalu keluar bersama Novan.
"Iya makasih kembali. Hati-hati."
"Cya, kapan check out dari sini?" Tanya Devin
"Nanti sore kayaknya Vin. Padahal aku pengen pulang sekarang. Tapi gak tau si mama."
"Gak papa, biar pulih benar dan aku gak mau kamu balik kesini lagi."
"Kamu semalem gak tidur?" Tebak Alicya melihat kantung mata Devin yang menghitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devilicya [END]
Novela JuvenilTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...