Happy Reading🤗
♥♥♥
Jangan pernah menciptakan momen dengan musik bersama seseorang. Karena rindu dan sesal akan tiba bila orang itu telah tiada.
-Alicya-
"Tumbenan Nes lo ngantin, eh kenapa wajah lo kusut gitu?" Tanya Difa pada Nesya. Karena tidak biasanya Nesya beristirahat di kantin, melainkan memakan bekal yang dibawa dari rumah.
"Alicya, Difa." Ucap Nesya yang terlihat berkaca-kaca.
"Kenapa Nes cerita dong." Pinta Alicya.
"Kalian tau kan diary gue." Alicya dan Difa mengangguk, "Nah tadi tu Novan gak sengaja nemuin diary gue yang nggak sengaja jatuh dari laci. Gue takut Novan ngejauhin gue."
Mereka tau Nesya mengarah kemana. Didiary itu, banyak hal Nesya tulis mengenai dirinya juga perasaannya pada Novan. Tidak, Alicya dan Difa tidak tau setiap tulisan Nesya didiary itu. Mereka hanya tau itu privacy sahabatnya, dan mereka tau inti dari tiap-tiap lembar itu karena Nesya yang mengatakannya.
"Enggak Nes, lo tenang aja, Novan nggak bakal jauhin lo." Ucap Difa menenangkan dengan Alicya yang mengusap bahu Nesya.
"Lagian, Novan nggak seperti yang kamu kira, menjauh setelah tau perasaan kamu yang sebenarnya sama dia. Kamu begitu baik sama Novan." Alicya tersenyum pada Nesya.
"Paling Novan cuma sedikit kaget aja. Yakin deh sama kita." Timpal Difa.
Nesya mengangguk, usai mendapat keyakinan dari kedua sahabatnya.
"Ya udah sekarang lo makan ya. Apa mau gue pesenin."
"Nggak usah, gue bawa bekal kok."
Setelahnya Difa dan Alicya melanjutkan makannya, sebelum akhirnya Nesya beranjak usai mengatakan 'terima kasih'.*_*
"Gaes dapet tugas dari bu Sri. Suruh ngerjain paket halamn 86 tetang termokimia. Inget, nanti dikumpulin."
"Woahh, aseek jam kosong." Teriak Tito dan teman-teman yang lain seperti menang game mobile legend.
"Jangan berisik! Samper bu Jeni mingkem lu pada." Interupsi Difa, kesal mengatur teman kelasnya, yang berhubung juga dia ketua kelasnya.
"Gilaak halaman 86 banyak kaliii."
"Mana nanti dikumpulin lagi."
"Ih susah tau."
Berbagai sambatan terlontar dari manusia di kelasnya."Dif, kok jam kosong ada acara apa emang?" Tanya salah satu temannya.
"Guru-guru pada rapat mengenai outing class kita nanti. Udah jangan pada ribut!"
Alicya yang sejak tadi memikirkan mengenai pembicaraan Nesya tadi izin pada Difa untuk keluar kelas.
"Dif aku izin keluar ya."
"Emang lu udah ngerjain Cya? Nanti dikumpul loh."

KAMU SEDANG MEMBACA
Devilicya [END]
Genç KurguTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...