Happy Reading🤗
♥♥♥
Ketika kita bertukar kisah, kisah usang yang dikenang, kita pun dapat menciptakan kisah baru. Aku dan kamu.
-Devin & Alicya-
Semalam Alicya mendapat chat dari Devin. Devin mengajaknya keluar hari ini, sebenarnya bukan mengajak lebih tepatnya memaksa. Mengingat ingkarnya kemarin pada Devin, ya.. Alicya mau tak mau harus setuju.
"Huahh wangi banget kak. Cantik amat, biasanya jam segini belum mandi lho. Wah ini, mesti mau ken--" Alicya membekap mulut Valdin.
"Bawel deh, kakak cuma diajak keluar, gak tau kemana."
"Selow kak. Sama cowok yang kesini malam itu, kak Devin?"
"Iyaa. Kakak udah izin mama kok."
"Iya udah sana pergi, minyaknya ngabar dikamar, nanti udah gak wangi lagi loh."
Alicya menatap sebal adiknya yang super bawel lalu ia pun pergi dari kamarnya begitu saja."Eileh ada adiknya disini, mau keluar bukannya ditanyain 'pulang bawain apa' eh nyelonong gitu aja." Rutuk Valdin sambil mengelus dada.
"O iya, dia kan mau kencan, paling oleh-olehnya bunga, haha dikira Valdin kumbang apa."
"Dek.. kunci pintu ya.." Teriak Alicya.
"Ashiapp, kaka.."
'Karena ku selow, sungguh selow, sangat selow, tetap selow santai santai jodoh tak akan kemana.. (back)
Ku yakin Tuhan kan berikan bidadari.'
Valdin menutup mulutnya "WALLOHU VALDIN GANTI LIRIK!"****
Sepertinya Devin ingin membunuh Alicya secara perlahan dengan kecepatan motor yang dikendarainya. Alicya yang duduk di belakang Devin hanya bergeming sambil memejamkan mata, merasakan angin kencang berkelebat ditelinga kanan kirinya.
"Kenapa lo pucet gitu? Belum makan?" Tanya Devin ketika tiba dan memarkirkan motornya.
"Gak bisa apa Vin ngendarain motornya pelan." Alicya lemas dan terduduk di trotoar taman.
"Lemah. Udah yuk, disediain bangku malah deprok disini. Come on." Ajak Devin membantu Alicya berdiri.
"Nih es krim buat lo." Devin menyodorkan satu corn es krim.
"Kayak anak kecil aja."
"Setau gue cewek tenang kalo makan es krim, apalagi cokelat."
Alicya memakan es krim pemberian Devin."Gue tagih janji lo, kemarin gak ke rooftop?"
"Emm--maaf Vin, mendadak kemarin aku harus ngaterin papa sama mama ke bandara, nenek ku sakit."
"Iya gak papa. Cepet sembuh buat nenek lo."
"Iya Vin, makasih."
Hening..."Lo.. masih takut naik motor? Kenapa nggak lawan rasa takut lo."
Alicya mengembuskan nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devilicya [END]
Teen FictionTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...