Happy Reading🤗
♥♥♥
Ternyata gue yang makin penasaran sama lo. Anjirr kemakan omongan sendiri.
-Devin-
Manusia di XI Mipa 3 merasa lega untuk bernapas seusai mengerjakan ulangan harian fisika. Kebanyakan manusia kelas ini menghaterskan fisika. Empat jam pelajaran fisika disetiap minggunya, membuat sedikit kebal perihal pening. Tapi jika dilogika, dunia tanpa ada fisika, itu sulit bahkan mustahil. Bingung bagaimana menjalankan kendaraan di udara, menjalankan beberapa gerbong untuk tetap stabil.berjalan di atas rel, hingga menjalankan dengan seimbang kendaraan berbobot terapung di atas air. Ya begitulah fisika, suka tidak suka harus dipelajari. Percayalah, semua mata pelajaran akan dan pasti berguna mungkin tidak terasa nanti, suatu saat.
"Astaga tega bener tu guru ulangan hariannya 2 bab lagi." Ucap Farez memegangi pelipisnya dengan wajah pucat dan rambut awut-awutan.
"Elah bab 2 sama 3 kan materinya dikit, makanya UH nya 2 bab."
"Untung gue anak pak Sabar. Cobaan apapun yang gue alami, sabar terus aku tuh." Ucap Farez dengan wajah yang dimelas-melaskan.
"Idih jijik sok melas lu. Beruntung gue
ngerti beberapa soal tadi." Santuy Devin."Lo bawa buntelan?" Tuduh Farez.
"Mbahmu! Gue semalam belajar. Gue sering belajar bareng Alicya." Saut Devin tidak terima.
"Wuihh peningkatan lo Vin. Sekalian pepet si Alicya. Ya udah yok ngantin, udah ada notif dari lambung gue."
"Hmm." Ucap Devin kemudian berjalan duluan menuju kantin.
--
"Devinnn..." Panggil Amara lebih tepatnya berteriak.
"Yah cabe gambreng plis deh pusing pala hayati." Farez mendramatisir.
"Apa urusan sama lo! Gue manggil Devin bukan lo."
"Vin mau ke kantin kan? Aku bareng ya." Pinta Amara menggandeng lengan Devin.
"Plis tangan lo." Devin melepas gandengan Amara.
"Kok kalian ke kelas Ipa 1 sih, katanya mau ke kantin."
"Up to me."
"Gue tanya Devin."
"Hai Difa, miss you."
"Apa sih Rez. Gimana udah baikan?"
"Lihat senyum kamu aja langsung mak plong, abrakadabra sembuh."
"Dih lebay lo. Lo mau aja sih Dif pacaran sama yang begituan." Sosor Amara.
"Kayaknya gue nggak ada urusan sama dia deh Rez, kok dia kesini?"
"Biasa cabe mall gak laku, jadi sok nempel-nempel sama sohib gue."
Devin yang ditepuk pundaknya oleh Farez hanya diam. Sedikit risi dilihat siswa-siswi yang berlalu lalang melihatnya digandeng Amara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Devilicya [END]
Teen FictionTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...