Happy Reading🤗
♥♥♥
Ada alasan tertentu buat seseorang yang gak berani terjebak dihubungan bernama cinta.
-Alicya-
Sejak 6 jam yang lalu Alicya dan Difa we time di rumah Nesya memenuhi ajakan hari lalu. Mulai dari bermain karambol, karaokean modal pede, sos dengan yang kalah dicoret bedak, hingga gunting kertas batu, mereka lakukan untuk menghibur hati mumpung akhir pekan.
Alicya lebih sering menertawakan polah yang Nesya dan Difa lakukan, dan ia tidak banyak ikut bermain. Karena Nesya terlanjur memutar drama, sayang juga jika dialihkan. Maklum minggu ini mereka bebas polah di rumah Nesya, karena orangtuanya sedang keluar. Mendapat kesempatan saat Nesya dirumah sendirian, membuat Difa leluasa menikmati isi kulkas Nesya. Dasar sobat laknat.
Difa yang bebas apapun dan makan di rumah Nesya, serasa di surga dunia. Kalau kata Difa, main di rumah temen itu ibarat jadi ratu sementara yang lagi di istana sendiri.
"Nes, Dif kayaknya aku harus balik sekarang, udah sore juga."
"Yah Alicya, belum habis ni coklat merlion nya, sayang tau rezeki jangan ditolak!" Difa mulai.
"Berpahala kan kalo aku nyuruh kamu ngabisin coklatnya." Ucap Alicya menunjuk pada merlion.
"Yah Alicya. Ya gimana ya gue gak bisa ngelarang. Terserah lo deh. Hari ini gue engga diet dulu." Cengir Difa dengan watadosnya telah mengahabiskan satu box merlion juga beberapa botol minuman.
"Lo pulang dijemput Novan kan?" Tanya Nesya.
"Enggak, aku mau naik angkot aja. Deket ini jalan ke depan komplek."
"Biar dijemput Novan aja. Mau gue telfonin?"
"Gak usah Nes. Kan tadi dia udah nganterin aku, nggak enak kalo minta dijemput juga."
"Ehm ya udah deh. Nih Cya aku udah bungkusin buat tante sama Valdin ya."
"Makasih Nesya, jadi gak enak aku."
"Gak enak tambahin ajinomoto aja." Celetuk Difa.
"Haha garing." Respon Nesya.
"Ya udah aku balik dulu ya. Da.."
"Hati-hati Cya." Ujar Difa dan Nesya bersamaan.
*_*
"Eh kakak cantik baru pulang. Bawa apa tu?" Sambut Valdin pada Alicya yang membawa buah tangan.
"Nih dikasih kak Nesya, oleh-oleh papanya dari Singapur."
"Ihirr rezeki anak shaleh. Lah, Valdin kan anak pak Rehan bukan pak Shaleh. Elah jadi tulalit."
Kayaknya mulai lagi. Ucap Alicya dalam hati, jengah dengan tingkah laku adiknya.
"Sebahagia adek. Jangan dihabisin, mama dikasih. Kakak mau ke kamar dulu."
"Yoi, thanks kak."
"Makan, makan sendiri..
Main, main sendiri..
nonton tv sendiri.. apapun sendiri.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Devilicya [END]
Teen FictionTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...