3. Tak Terduga

834 171 21
                                    

Happy Reading🤗

♥♥♥

Kenapa sih, semesta seolah-olah mendekatkan manusia yang sering berseteru? Ngerusak mood aja.

-Alicya-

"Lo yang kema--"

"Maaf-maaf gak sengaja, lagi buru-buru." Alicya memotong ucapan siswa yang tidak sengaja ia tabrak.

Siswa itu hanya diam, dan hampir kesal karena seragamnya yang masih pagi sudah dibuat basah. Dan cukup membuat moodnya buruk.

"Soal seragam kamu yang basah, nanti aku pinjemin ke temen kelasku yang punya cadangan dilokernya." Antipati Alicya, agar kejadian itu tidak nyata.

"Gak usah." Jawab siswa itu cepat nan singkat. Sedangkan Alicya? Ia hanya bisa mendelikkan salivanya. Tertegun akan frekuensi yang tak enak didengarnya.

Siswa itu menatap Alicya dari bawah ke atas, seperti sedang meneliti penampilan Alicya.

Duh, kenapa dia malah ngelihatin gini sih. Engga Cya, engga. Itu hanya mimpi. Cerca Alicya dalam hati yang membuat kepalanya sontak menggeleng. Siswa yang memperhatikannya itu, menaikkan sebelah alisnya sedikit berekspresi 'heran' tidak seperti tadi yang diam bukan mengahnyutkan, melainkan menakutkan.

"Ehm..Ya udah, kalo gitu aku permisi dulu."

"Tunggu."

Alicya menahan kakinya yang hendak
melangkah, dan mengahadap siswa itu seperti sebelumnya. Demi miracle, gimana ni. Gumam Alicya mereda kecemasannya.

"Gimana kaki lo? Udah baikan?"

Syukurlah. Excited Alicya dalam hati. Lontaran siswa itu berlawanan dari pikirannya. Tak terduga, dan membuatnya lega.

"O..oh ini udah baikan." Awkward Alicya sambil menunjukkan kakinya yang membaik.

"Oh oke."

"Kalo gitu aku permisi dulu." Alicya langsung beranjak dari sana dan secepat mungkin berjalan menuju kelasnya.

"Hiss, seragam gue basah gini." Gerutu siswa itu sendiri ketika punggu Alicya sudah tidak terlihat.

"Kenapa nggak gue suruh aja dia cuci seragam gue."
"Nggak kepikiran juga, wajahnya udah kayak mayat, ck." Celetuknya sendiri sesekali mengibaskan bajunya yang tidak dimasukkan agar cepat kering.

****

"Tadi lo istirahat aja dulu kali Cya. Kan masih ada hari selanjutnya." Ucap Nesya.

"Gak papa Nes, kan kakiku udah baikan. 3 hari setahun sekali lho."

"Haha iya Cya, liat dedek-dedek emesh ya."

"Itu gabutnya kamu." Keduanya tertawa.

"Eh ada kalian." Tiba-tiba Novan memasuki ruang Osis.
"Udah pada makan?"

"Udah Van, barusan aja kita makan disini." Jawab Alicya.

"Cya, kaki lo dah baikan?" Tanya Novan, matanya mengarah pada kaki Alicya.

Devilicya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang