13. Anomali

387 76 2
                                    

Happy Reading🤗

♥♥♥

Dulu dia nyebelin kenapa sekarang perhatian? Aneh.

-Alicya-

Pagi ini Alicya berangkat ke sekolah tanpa sepengetahuan orang-orang di rumahnya. Pasalnya, Jihan--mamanya protektif saat dan usai anaknya sakit. Dan pagi ini, sepertinya dewi fortuna sedang berpihak pada Alicya, lewat angkot yang melintas di depan kompleknya. Alicya segera mungkin berangkat ke sekolah dengan aman dan terbebas dari petuah-petuah Jihan untuk sepanjang hari beristirahat.

"Alicyaa.. miss youuu." Sambut Difa dengan ciri khasnya yang lebay.

"Too. Lenay deh, padahal kemarin jenguk." Balas Alicya membuat Difa mencebikkan bibirnya.

"Hai syanteek... udah sembuh ya." Sapa Tito.

"Alhamdulilah udah, To."

"Pelajaran nanti kalo gak kuat ke Uks aja, berat kalo kamu pingsan disini. Akunya nggak bisa ngangkat, karena aku bukan Dilan, jadi enggak kuat." Seringai Tito yang hobi menggombali perempuan manapun.

"Iya To."

"Apa sih To, jijayy gue dengernya." Saut Difa, dengan ekspresi seperti hendak mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.

Dan Alicya yakin, paginya ini akan diawali dengan kebisingan dua manusia yang tidak pernah akur. Siapa lagi kalo bukan Tito dan Difa.

"Napa, cemburu? Atau ngiri karena cowok lu gak bisa nggombal kayak gue?" Ucap Tito sok merapikan jambulnya kemudian beranjak keluar kelas.

"Gombalan lo tu obralan, malah sepuluh ribu empat." Seru Difa yang malah diberi pantat oleh Tito di depan pintu, lantas menghilang entah kemana.

"Dihh mimpi apa semalem gue nemu spesies manusia kayak gitu." Difa mengetuk jidat lalu meja berulang kali.

"Kamu nanggepin Tito, nggak ada habisnya." Alicya terkekeh.

"Sebel gue, gaje banget emang tu manusia." Balas Difa jengkel.

"Aku tanpamu single, Cya, duduk sendiri. Nggak dapet jawaban mtk lagi." Celetuk Difa, saat Alicya membenahi duduknya.

"Kenapa nggak minta Farez biar nggak single duduknya."

"Andai dia sekelas sama kita, berani deh gue. Sayangnya beda kelas." Difa memanyunkan bibirnya.

"Iya deh yang ldr beda kelas, wkwk."

"Ihh lo mah, masih pagi juga. Btw lo udah pulih benerkan, Cya?"

"Iya, udah. Tapi tadi mama larang aku buat masuk sekolah. Alhasil, aku nekat aja. Bosen juga tiga hari nggak sekolah."

"Anjir lo mah ke'rajin'an. Gue jadi lo seneng di rumah, gue jadiin babu tu si Dafo buat minta ini itu." Gelak Difa membayangkan abangnya menjadi maidnya.

"Iya, terserah. Tugas selama aku nggak berangkat?" Difa memanyunkan bibirnya akan respon Alicya.

"Tugas ditanyain, gue engga ni, Cya?"

Devilicya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang