PART 01 - HIS HURT

8.7K 331 10
                                    

Playlist : Maroon V - Payphone

happy reading!

==============😊=============

Sebuah gedung megah tak terpakai itu menjadi gaduh dengan banyaknya setiap sudut di gedung yang dulunya megah itu kini terpantri banyak mobil patroli. Banyaknya polisi hilir mudik mengenakan pakaian dengan rompi anti peluru. Sirine dan walkie-talkie berbunyi menambah kesan yang mencekam di area.

Di dalam gedung, sekelompok pasukan baru saja menjelajahi satu ruang dan selanjutnya semakin ke ruang yang dalam. "Posisi ruang bertamu, clear." suara dari walkie-talkie terdengar dari salah satu anggota polisi yang berada di ruangan yang berbeda.

Salah satu Pria dengan penampilan yang mencolok, terus melangkah ke depan dan mengarahkan beberapa anak buahnya yang berada di belakangnya. "Bagaimana dengan -bst- Sir Hyun?" suara dari HT di dadanya Pria itu terdengar membuat langkahnya terhenti sejenak.

"Beliau tidak di sini, mungkin berada di kantor..." ucapan Pria tersebut terpotong karena anak buahnya baru saja menyela, "Mr. Locway, Sir Hyun tidak ada di kantornya." infonya.

Pria bernama Pierrs Locway itu menoleh ke arah anak buahnya dengan tatapan berang walaupun wajahnya tertutupi masker sekalipun, "Kemana beliau?!"

=============😊=============

Seseorang baru saja merakit sebuah bom di sebuah ruangan dengan dekorasi yang antik berada di dalam gedung megah itu. Gedung yang sebelumnya sebagai tempat pertemuan orang-orang penting kini di sulap menjadi ruangan yang penuh dengan benda-benda yang rusak dan beberapa orang yang berseragam polisi terkapar tak sadarkan diri.

Orang itu bangkit dengan senyum yang terpantri jelas di wajah asingnya. Teroris itu meraih ranselnya dan kabur dari ruangan yang sudah dirakit bom. Langkah yang sepenuhnya dengan percaya diri untuk meninggalkan lokasi, tiba-tiba terhenti karena di belakang kepalanya merasakan dinginnya ujung dari sebuah pistol.

"Mau kemana? Ambil dulu besi sensitifmu itu dari ruangan yang baru saja kau tinggalkan." ucap seorang Pria dengan nada yang terdengar huski itu.

Teroris itu menghadap ke belakang dengan kepalan tangan yang sudah melayang untuk memukul seseorang yang menempelkan ujung dari pistol itu. Kepalan dari Teroris itu disambut udara karena pria itu menghindar dengan mudah.

Tak disangka-sangka, Pria itu mendorongnya hingga keduanya terjatuh dari lantai dua dengan iringan pecahan kaca jendela setinggi manusia tersebut.

BRUAGH!

Keduanya terjatuh di tanah dengan memposisikan kakinya sebagai tumpuan. Teroris itu langsung melakukan kuda-kuda untuk melawan balik Pria yang mendorongnya tadi.

"Siapa kau, sialan! Apa kau polisi?!" sergahnya dengan emosi tinggi. Teroris itu baru menyadari jika tampilan Pria di depannya itu serba hitam dan wajahnya hanya terlihat matanya saja, sekelam langit malam menatapnya.

 Teroris itu baru menyadari jika tampilan Pria di depannya itu serba hitam dan wajahnya hanya terlihat matanya saja, sekelam langit malam menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salvager ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang