PART 09 - TERMINATOR

3K 211 6
                                    

playlist : martin garrix x troye sivan - there for you

================😊=============


Seo menatap pandangan depannya dengan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo menatap pandangan depannya dengan kesal. "Yang benar saja. Kalian,"

"Untuk apa kemari?!" sergah Seo menaikkan satu oktaf suaranya. Dove yang mendengarnya menjengitkan tubuhnya terkejut.

John yang sudah mengambil posisi di sofa yang berseberangan dari Dove hanya terkekeh. "Oh ayolah, Sir. Jangan terlalu kaku," John yang sudah melepas seragam resminya hanya memakai kemeja putih dan celana hitam senada jasnya.

Ruang tamu Seo memang luas. Satu ruangan itu hanya ada seperangkat sofa dan meja di antara sofa yang bisa memuat sampai tiga orang sekaligus, beserta dengan sofa tunggal. Dan tak jauh dari sofa, langsung terhubung pada teras samping rumah Seo yang dipisah oleh pintu kaca.

"Sir Hyun, anda jangan berteriak seperti itu. Ms. Dove terkejut." lanjut Grace yang mengambil posisi di sebelah Dove sembari mengelus lembut tangan Dove.

"Kalian yang membuatku menaikkan suaraku!" Seo menghela napas kasar dan kembali meneguk isi kaleng bir yang baru ia ambil dari lemari pendinginnya.

Seo tidak menyangka. Dia sedang fokus membuat makan siang untuk Dove, tiba-tiba saja John dan lainnya menyerbu kediaman Seo tanpa izin. Seo bahkan tak bisa berkutik karena mereka dengan seenaknya sudah mengambil posisi.

Pierrs muncul dari sekat pembatas dapur dan ruang tengah baru saja membantu Seo sedikit. Pierrs membawa sepiring dengan porsi cukup banyak. "Maaf, Sir. Kita datang mendadak, karena kita ingin melihat Ms. Dove secara langsung." ucap Pierrs dengan senyum hormatnya yang selalu ia tayangkan di depan Seo.

Seo melirik Pierrs yang berdiri di sebelahnya. Pierrs sadar dari lirikan Seo membuatnya menaikkan alisnya heran, "Apa ada sesuatu, Sir?"

Seo menggoyangkan kaleng birnya. Ia kini membuang pandangannya ke arah Dove terlihat canggung dan segan kepada Grace maupun John.

"Bagaimana dengan lukamu?"

Tubuh Pierrs membeku untuk beberapa waktu. Pierrs menatap pandangannya dengan pandangan yang sulit diartikan namun terpancar jelas pandangan kagum. Pierrs rasanya ingin menangis melihat Kepala Inspekturnya yang mengkhawatirkannya.

"Sir..." nada Pierrs rasanya sebentar lagi akan menangis.

Seo melihat ke arah Pierrs dengan pandangan geli. "Ada apa dengan ekspresimu itu?" mau tak mau, Seo pun tersenyum simpul.

Peirrs mengusap sudut matanya dengan secepat kilat. Lalu ia memposisikan dirinya hormat, "Luka saya tidak berarti apa-apa, Sir!"

Seo mengulurkan tangannya ke belakang dan meraih kaleng serupa yang masih utuh isinya. Seo melemparnya dengan serampangan ke arah Pierrs. Pierrs yang terlalu terkejut langsung menerimanya setelah melepaskan pegangannya piring yang berisi makanan untuk semua.

Salvager ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang