PART 46 - NAME

1.2K 128 20
                                    

"There's no way, i'll let you fight by yourself, Seo" - Pierrs Lockway

.

.

.

Pierrs menatap langit malam Texas yang dipenuhi oleh bintang-bintang. Pierrs tidak menangkap pandangan apapun selain kegelapan malam. Namun seketika, Pierrs melihat pantulauan kilat cahaya yang singkat dan tangannya menggapai langit. Dan benar saja dugaannya, selongsong peluru milik Seo mendarat tepat di telapak tangan Pierrs yang terlapisi sarung tangan.

"Aku yang maju duluan, Sir. Anda di belakang." Pierrs menunjukkan bukti kemenangannya yaitu peluru tanda kedatangan mereka.

"Ck, kau hanya beruntung." balas Seo sinis.

Seo sangat jengkel melihat raut wajah Pierrs yang menunjukkan kemenangan secara jelas. Sebelum mereka datang kesini, Seo dan Pierrs membuat taruhan. Apabila lonceng kedatangan mereka kembali ke tangan Pierrs, maka Seo harus mengikuti alur penyerangan Pierrs. Begitu pula sebaliknya, apabila Pierrs tidak dapat mendapat peluru kosong dari tembakan Seo, maka Seo yang akan memegang kendali penyerangan utama.

Dan tentu saja Pierrs menggunakan semua peruntungan hidupnya untuk meraih kesempatan itu, untuk taruhan mereka. Pierrs lebih dari tahu, bagaimana keadaan Seo yang jauh dari kata sempurna untuk melakukan pembalasan kepada Paul saat ini.

"Hentikan. Tatapanmu sungguh berisik." Seo merenggangkan ototnya yang terasa kaku karena ia terbaring selama 3 hari penuh.

Pierrs menghela napasnya, "Jika kita tidak sengaja bertemu, anda pasti gegabah menyerang satu arah." prediksi Pierrs.

Seo tersenyum miring, "Kau benar."

Seo melihat Pierrs kembali menghela napasnya. Ia hanya bisa tersenyum kepada bawahannya yang sangat loyal kepadanya. Bahkan setelah kesalahan Pierrs sebelumnya, tidak pernah menggantikan posisi Pierrs dalam kepercayaan penuh yang Seo berikan. Cukup dua kali dirinya tidak dapat melindungi Pierrs. Tidak akan ada lagi.

Sekarang.

Kedua mata Seo menajam melihat arah lantai paling atas. Dimana ia tadi sempat melihat Paul menatapnya begitupula sebaliknya.

Dan juga kali ini, Seo bertekad tidak akan kembali. Sebelum Dove berada dalam genggamannya, dan selamanya hanya akan seperti itu.

CLEK!

Seo mengisi ulang kembali pelurunya dan segera siaga. Serangan bisa datang dari manapun dan kapanpun. Dan pastinya, Paul tidak akan menyerangnya secara one on one. Paul adalah pria licik. Seo tidak dapat mempertaruhkan persentase dimana dirinya akan ditempatkan pada rasio terburuk apabila semua di luar rencana Seo dan Pierrs.

Keduanya mulai memasuki bangunan. Sangat lenggang. Bahkan suara tak sedikitpun lolos saat berada di dalam. Hanya bangunan tua yang bahkan dindingnya penuh lubang dan lumut berkerak dimana-mana. Tetesan air yang menggema menyuarai suasana mencekam.

"Sir, mundur!!"

SWESH!

Seo mengambil langkah mundurnya setelah peringatan dari Pierrs menghalau serangan jarak dekat Nick.

"Ugh!" erang tanpa suara Seo. Seo segera saja memegang dimana lukanya. Ini benar-benar terburuk.

"Sir...!" Pierrs menyempatkan untuk melihat Seo, sembari menahan serangan Nick.

"Kau yakin ingin mengalihkan pandanganmu? Tidak ingin melindungi lehermu?" ucap Nick yang berhasil membuat Pierrs memutuskan kontak mata kepada Seo. Kemampuan Nick dan Pierrs dapat dikatakan seimbang, dikarenakan mereka sama-sama memiliki tingkat kepekaan yang luar biasa pada senjata tajam bermata satu itu. Berbanding dengan kemampuan Seo yang lebih menonjol menguasai senjata api dan bela diri.

Salvager ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang