PART 05 - RESPONBILITY

3.3K 269 11
                                    

BUAGH! DUAGH! BRAK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUAGH! DUAGH! BRAK!

Tubuh atletis Pierrs oleng ke belakang, hingga terbentur meja kayu berwarna cokelat tua. Meja itu terseret sampai dua meter beserta dengan benda-benda di atasnya berjatuhan. Pierrs tersimpuh dengan satu lengan kokohnya tersampir di pinggir meja guna menyangga tubuh besarnya.

Darah segar menetes deras dari ujung mulut dan hidung Pierrs. Pierrs menengadah pandangannya dengan kelopak mata satunya yang bengkak dan juga berwarna ungu.

"Mohon maafkan saya, Sir Hyun..." ucapnya tertatih. Seo merenggangkan satu tangannya yang baru saja menghajar habis-habisan Pierrs di depan semua Bawahannya.

Semua bawahannya hanya menatap tak percaya beserta dengan penilaian tentang Seo yang selama ini salah. Seo tak pandang bulu dan benar-benar kejam. Baik itu Pierrs, salah satu orang yang dapat mudah bicara pada atasannya dan dipercaya Seo dalam beberapa hal. Namun hari ini, detik ini dan malam ini, semua berubah.

Mata Seo hanya memancarkan kegelapan abadi beserta urat nadi mencuat di balik permukaan kulit, menandakan amarahnya tengah di puncak. Rahangnya menegas, dan juga kepalan tangannya mengerat.

Seo mengangkat lututnya dan menendangkannya tepat sisi wajah Pierrs. Pierrs hanya bisa menerimanya dan langsung jatuh tersungkur.

Seo hanya menatap bawahannya datar yang sudah bersimbah darah dan tak berdaya, "Sir Hyun, hentikan!" teriak Grace yang saat ini hanya ditahan oleh John. John hanya bisa menggenggam tangannya erat namun tak menyakiti Grace.

"Sir Hyun, Pierrs tidak bersalah! Yang salah adalah anak buahnya! Namun kenapa anda hanya menghukum Pierrs?!" jika Grace memilih menyuarakan isi hatinya, berbeda dengan anak buah Pierrs yang lebih memilih menundukkan kepalanya.

Grace kini menatap berang ke arah anak buah Pierrs yang menerima suap dari Paul, "Kalian bajingan! Kaliah pengecut! Kalian hanya bisa bersembunyi di balik Pierrs, sialan!"

Seo seakan tuli dari teriakan Grace yang semakin tak terkendali. Seo menatap datar ke arah Pierrs, "Berdiri," perintah Seo dengan dingin. Pierrs berusaha mencapai posisi bangkitnya namun gagal.

Grace kembali menatap atasannya, "Cukup, Sir!!"

"Mr. Locway, kau mendengarku." lanjut Seo dengan nada kejamnya.

Pierrs menumpukan satu kakinya dengan sekuat tenaga. Kini Pierrs berdiri tegap tanpa oleng atau bergetar. Pierrs menatap atasannya yang masih menatapnya datar.

Seo kembali melayangkan tendangan yang kali ini tepat di ulu hati Pierrs. Pierrs memuntahkan darah dari mulutnya dan kini ia menjatuhkan tubuh tingginya dengan kedua lututnya sebagai tumpuannya. Grace kembali berteriak tak terima, John hanya menutup kedua kelopak matanya, dan Bawahan Pierrs semakin dibuat takut oleh Seo.

"Kau benar-benar tak berguna. Apa perlu aku harus mendidik semuanya anak buahmu?"

Pierrs mencapai posisinya kembali. "Ti... tida... tidak, Sir." jawab Pierrs dengan mata memerah menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Salvager ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang