.
.
.
Seo memasang dasinya dengan ikatan simpul yang terampil. Kini Seo nampak gagah di setelan simpel miliknya. Kemeja putih dengan jas slim fit kasual warna navy. Seo menyurai rambut model undercut dark brown acak bagian depan.
Seo menatap kesal kearah bayangannya sendiri. Terutama bagian wajah.
Plester luka warna kulit menutupi wajah samping hingga pelipis kanannya. Dokter mengatakan tidak apa-apa dan hanya dijahit, tapi kemungkinan akan membekas. Itu yang diingat Seo.
Seo berjalan keluar dari ruang pribadinya. Baru kakinya menapak di ruang tengahnya, Matanya tertuju kearah Dove yang saat ini membuka koper miliknya.
Dove mulai mengeluarkan beberapa helai bajunya dan melipatnya. Seo meneliti isi koper Dove. Dove hanya membawa sedikit sekali barang-barangnya. Seo kira wanita akan membawa segala barang-barang yang sekiranya tidak terlalu penting dibawa. Tapi ternyata tidak, buktinya Dove.
"Sungguh, hanya itu barangmu?"
Dove menoleh kebelakang dengan rambut pirang miliknya terurai bebas. Dove mengedipkan kelopak matanya berkali-kali. Dia sangat terkejut mendapati Seo berdiri di belakangnya dengan penampilannya yang sudah rapi.
Dove menganggukkan kepalanya kikuk.
Seo mengeluarkan black card exclusif dari dompetnya itu dan diserahkannya kepada Dove. "Beli yang sekiranya memang benar-benar kebutuhanmu bersama Grace."
Dove hanya melihat kearah kartu tersebut tanpa melakukan apapun. Dove mengangkat sepotong baju miliknya dan didekatkannya ke wajahnya. Menutupi wajahnya separuh.
Mata hijau itu berkedip beberapa kali dan menggelengkan kepalanya gugup. Yang benar saja, apa Seo tidak berlebihan?
Dove tentu tahu kartu apa yang dipegang Seo dan akan diserahkan padanya. Berlebihan jika Seo memberikan kartu aset kekayaannya kepada Dove yang hanya tanggung jawabnya.
Tangan putih itu terangkat dan mengarahkannya ke kopernya. Setelah itu Dove menganggukkan kepalanya cepat. Seo menaikkan alisnya, "Itu sudah cukup?"
Dove kembali mengangguk cepat.
Seo mendengus. Ia kembali memasukkan kartu hitam itu kembali ke dompetnya. "Hari ini aku akan kembali sangat larut. Jangan menungguku, tetaplah di rumah. Jika ada apa-apa, kirim sinyal kepadaku." ucap Seo menunjuk sebuah remot kontrol berukuran mungil yang terletak di meja kecil bersebelahan dengan sofa.
Dove mengikuti arah Seo. Sepertinya Seo menyiapkan benda itu hanya untuk Dove mengirim sinyal jika terjadi apa-apa.
Dove menoleh kearah Seo, ia tersenyum dan mengangguk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salvager ( END )
RomanceTampan, sukses, dan genius dari Asia, itulah sebutan pemilik nama Hyun In Seo. Pria dengan darah asli negara Korea itu merintis kesuksesannya di dunia kepolisian Texas. Hanya dengan kurun waktu yang singkat, ia dapat menduduki posisi tertinggi di s...