playlist : joel adams - please don't go
Lagunya asik serius dah, jatcin sama joel seketika 💓
happy reading ><
=============😊===========
Seo membuka pintu rumahnya sendiri. Pintu rumah bercat hijau tua itu sudah terbuka namun Seo maupun Dove tak melangkah masuk. Seo melirik ke arah Dove yang hanya diam saja sembari mengeratkan coat milik Seo yang membungkus tubuh kurus Dove.
"Masuklah," Seo tak melihat Dove merespon ucapannya.
Lagi-lagi Seo hanya bisa menghela napas. Sangat berat sekali hanya sekedar berkomunikasi dengan Dove. Saat Seo di rumah sakit melihat data Dove, Dove tak memiliki gangguan pendengaran. Tapi melihat tatapan Dove yang datar tak ada emosi sama sekali dan linglung membuat Seo kembali bingung.
Seo mengulurkan telapak tangannya di punggung Dove. Seo dapat merasakan jika tubuh Dove sempat terkejut. Setelah tidak ada reaksi yang ditimbulkan Dove, Seo mendorong lembut punggung Dove untuk menuntun memasuki rumah.
Seo menggiring Dove ke sebuah kamar yang hampir tak pernah ia gunakan. Seo membuka pintu kamarnya.
Dove mengadahkan pandangannya sedikit dan ia meneliti rumah yang akan menampungnya. Ruang yang hanya ada single bed dan lemari pakaian berdekorasi putih dan tosca. Lengang. Bahkan ruangan itu tak ada perabotan yang menyesakkan karena memang Seo tak pernah menggunakannya.
Seo mendudukkan Dove di ranjang empuknya. Seo menurunkan punggungnya sampai empat puluh lima derajat menyesuaikan Dove yang menatapnya.
"Istirahatlah di sini. Kau tidak akan merasa bahaya. Banyak pengawalku yang menjaga setiap sudut rumah ini." ucap Seo sembari memegang kedua pundak Dove yang kecil.
"Em... apa lagi yang harus kusampaikan," gumam Seo yang bingung juga terhadap situasi canggung mengalir di antara mereka.
Seo melirik Dove lewat bulu-bulu matanya yang lentik. "Aku ke kantor dulu, karena ada pekerjaan." Seo menampilkan senyum simpulnya.
"Kalau begit..." belum Seo akan menegakkan punggungnya, ia merasakan kemeja putihnya digenggam erat. Seo melihat ke arah genggaman itu dan Seo melempar tatapannya ke arah Dove yang menundukkan kepalanya.
Seo menyambut jemari lentik milik Dove dan Seo berlutut di lantai demi melihat mata hijau Dove yang kini menampilkan warna keruh. "Hei, percayalah padaku. Aku akan kembali secepatnya."
Dove dapat melihat kesungguhan dari mata Seo. Dove menganggukkan kepalanya samar membuat Seo kembali tersenyum simpul.
"Aku pergi dulu," Seo menepuk kepala Dove pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salvager ( END )
RomanceTampan, sukses, dan genius dari Asia, itulah sebutan pemilik nama Hyun In Seo. Pria dengan darah asli negara Korea itu merintis kesuksesannya di dunia kepolisian Texas. Hanya dengan kurun waktu yang singkat, ia dapat menduduki posisi tertinggi di s...