Dove menatap seo lewat dari ekor matanya diam-diam. Pria berstatus kekasihnya itu hanya menampilkan ekspresi datar dan seolah tidak terganggu atau merasa atmosfer canggung yang melingkupi mereka. Oh, mungkin saja hanya dove yang merasakannya.
Setelah 'ajakan' sepihak Seo –well– walau Seo meminta izin Dove, namun tetap saja mengejutkan Dove. Mungkin bagi orang lain melakukan hal 'itu' kepada kekasih wajar, tapi Dove tidak dapat menjawabnya karena lidahnya tiba-tiba kelu.
Dan yang lebih membuat Dove tidak habis pikir adalah setelah Seo mengatakan itu, Seo hanya tersenyum kecil dan mengusap pucuk kepala Dove beberapa kali dan mengucapkan "lupakan".
Dove menghela napasnya, ia memalingkan tatapannya ke jendela mobil. Dia kembali memikirkan banyak hal yang terjadi. Terbukti dari Dove nampak takut-takut menghadap Seo.
"... Seo, begini...!" Dove terkejut karena Seo tiba-tiba menepikan mobilnya di pinggir jalan.
"Seo, kenapa menepi?" Dove terheran karena Seo menepikan mobilnya di pusat kota Houston yang masih ramai dan hingar bingar mengelilingi mereka.
"Maaf," tangan Seo mendarat di pucuk kepala Dove. "banyak masalah yang berdatangan dan kita jarang memiliki waktu berdua." lanjut Seo.
Kini Dove yang merasa tidak enak karena Seo mengucapkannya dengan raut wajah lelah dan seutas senyum lemah. "Aku tidak apa, sungguh. Kita bisa melakukan hal itu lain kali. Tapi bagaimana dengan Keano dan pekerjaanmu?" Dove menggigit bibirnya gugup.
Seo melihat respon Dove tersenyum dan membukakan safety belt Dove. "Soal Keano, aku sudah menyerahkannya kepada John. Yang aku inginkan sekarang adalah aku ingin kita mencoba banyak hal sepasang kekasih lakukan pada umumnya."
"Eh, jadi..."
Seo mengangguk, "Yap, kencan." Seo sedikit menerawang dan terkekeh sendiri, "Rasanya cukup memalukan mengucapkan kata itu di umurku yang hampir tiga puluh ini."
Dove mengulum bibirnya mencegah senyum lebarnya terbit, "Tapi sekarang tengah malam. Apakah kita masih bisa melakukan sesuatu?"
"Justru karena tengah malam, kau akan menemukan keseruannya."
Seo keluar dari mobil dan berlari kecil memutari mobil hingga sampai di pintu Dove. Seo mengulurkan tangannya untuk menarik Dove lembut dan setelah itu Seo menautkan jemarinya ke jemari Dove mengisi kekosongan di sana.
Benar kata Seo, semakin malam, semakin ramai kota terbesar dari negeri koboi ini. Jajaran toko kecil yang menghiasi tepi jalan tidak menunjukkan akan akhir jam
Langkah Seo memasuki sebuah taman dan saat itu juga pandangan Dove tersita. Dove melihat salah satu pohon besar tanpa daun dihiasi lampu neon. Tak jauh dari pohon besar tersebut ada sebuah panggung kecil dan sebuah bar. Panggung tersebut diisi oleh penampilan musisi jalanan menemani sepanjang malam kota Houston. Terlihat banyak orang yang berdiri dan menari tak jauh dari panggung kecil tersebut memainkan sebuah lagu yang meriah. Suasana orang-orang penuh raut kebahagiaan tanpa dusta di sekeliling mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salvager ( END )
РомантикаTampan, sukses, dan genius dari Asia, itulah sebutan pemilik nama Hyun In Seo. Pria dengan darah asli negara Korea itu merintis kesuksesannya di dunia kepolisian Texas. Hanya dengan kurun waktu yang singkat, ia dapat menduduki posisi tertinggi di s...