Dove memejamkan matanya. Napasnya masih memburu secara tak singkron karena baru saja mengerahkan seluruh tenaga dan batinnya untuk mengatakan yang selama ini yang ingin Dove katakan. Dove mengangkat dagunya dan membuka kelopak matanya. Mata hijau itu kini meneliti Seo yang masih setia menutup bibirnya dengan satu tangannya yang bebas.
Dove melihat Seo masih enggan mengatakan apa-apa dan matanya masih terbelak kaget. Dove mengulum bibirnya. Mungkin memang sangat tiba-tiba. Tidak heran kalau ekspresi Seo seperti itu.
"Kau... bisa bicara lancar?" akhirnya Seo membuka suara setelah diam melanda.
Dove salah tingkah sembari mengeratkan genggamannya pada tangan kokoh Seo, "Iya... maaf, secara tiba-ti..." belum Dove melanjutkan ucapannya, tangan Seo yang semula pada bibir Seo kini berpindah ke depan wajah Dove.
"Tunggu! Jangan dilanjutkan lagi. Akh, sial..." Seo nampak kehilangan ketenangannya dan bergerak gusar.
"Seo... kau baik-baik saja?" ucap Dove dengan kekhawatiran yang ketara. Seo nampak berkeringat dan dirinya nampak sulit mengatur napasnya. Tak hanya itu, dada bidang Seo bahkan kembang kempis seolah sekitarnya sangat panas.
"Kenapa kau tidak memberi tahuku kau sudah bicara lancar seperti ini, hm?" nada Seo nampak kesal namun juga lembut.
Dove menundukkan kepalanya malu, "Mungkin... setelah aku diajari Grace mengucapkan 'a'... dan saat kau sibuk, aku belajar sendiri." Jelas Dove sembari melirik Seo.
Seo mengaga dan tangannya kini berpindah di dadanya, "Apa Grace dan lainnya tahu?"
"Tidak..." Dove menggeleng polos. "Karena aku ingin kau yang tahu lebih dulu." Dove tersenyum lembut dan benar-benar tulus.
"Aku sangat gugup... Seo, kau tahu... aku...." belum Dove melanjutkannya, Seo perlahan melepaskan genggaman Dove yang berada di tangan satunya. Dove nampak bingung dengan tingkah Seo menjaga jaraknya.
Oh, tidak. Apa karena kejutan dari Dove, Seo tidak menyukainya?
"Aku ingat ada urusan di kantor. Kau diamlah di rumah dan jangan kemana-mana, kau mengerti?" setelah mengatakan itu, Seo langsung mengambil langkahnya dengan buru-buru dan Dove kembali dibuat bingung.
"Aku antar sampai de..." Dove mengekor di belakang Seo namun Seo langsung memutar punggungnya secara drastis dan satu tangannya terangkat untuk menghentikan langkah Dove.
"Tidak!" Seo tiba-tiba menaikkan suaranya membuat Dove tersentak terkejut.
"Maksudku, tidak perlu! Aku pergi." Seo langsung membuka pintu dan berlari menuju mobilnya.
"Seo." panggil Dove mampu membuat Seo menoleh dari dalam mobilnya.
Dove tersenyum, "Hati-hati. Aku akan menunggumu kembali."
Singkat. Namun cukup membuat jantung Seo rasanya terlepas dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salvager ( END )
RomanceTampan, sukses, dan genius dari Asia, itulah sebutan pemilik nama Hyun In Seo. Pria dengan darah asli negara Korea itu merintis kesuksesannya di dunia kepolisian Texas. Hanya dengan kurun waktu yang singkat, ia dapat menduduki posisi tertinggi di s...