Morin mengendap-endap masuk ke dalam toilet untuk membersihkan wajahnya agar terlihat lebih segar.
"Aaaa!" pekik Morin terkejut saat melihat seorang laki-laki asing membawa kain lap tiba-tiba muncul di depanya. Kalau dipikir-pikir Morin tidak pernah melihat wajah itu disekitar sini.
"Ada apaan sih?" tanya Lando yang muncul dari dalam toilet membawa pel, dan diikuti dengan kedatangan Roy dibelakangnya.
"Loh kok kalian bisa ada disini? Ngapain sok bawa pel segala? Kalo mau bersih-bersih tuh di tempat kalian! Bukan disini. Ini tuh tempatnya cewek. Apa kalian nggak lihat tanda didepan pintu? Atau mau gue ajarin sekalian-"
Lando merasa pusing mendengar omelan Morin yang mirip kereta uap itu. Ia memutar bola maatanya malas sambil bersandar di tembok.
"HEM!"
Lando pun berdehem keras dan berhasil membuat adiknya berhenti mengoceh."Kita disini tuh dihukum sama-" Roy berniat untuk menjelaskan apa yang terjadi, namun ia kalah cepat dengan Morin.
"Sama Bu Siska princess idola kan?" potong Morin. Ia sudah tau apa yang akan keluar dari mulut Roy. Seperti peramal aja.
"Nah tuh tempe," balas Roy asal-asalan.
"Terus ini siapa? Gue gak pernah lihat ada temen lo yang tampan kayak gini," tanya Morin lembut sambil menatap wajah Titan dengan tatapan sok sweet.
Titan yang ditatap dengan tatapan seperti itu, merasa agak canggung dan sedikit mundur dari tempatnya berdiri sekarang. Ia hanya tersenyum simpul sambil memandang Morin.
"Anak baru!" singkat Lando datar.
"Iya gue tahu. Terus?"
"Udah. Lo mau pulang kan?"
"Eah ... peka banget kakak gue."
"Roy! Nanti lo bawa balik tas gue, ya!" pinta Lando, lalu ia menaruh pel-nya disembarang tempat.
"Tapi ini-" elak Roy namun tak didengar oleh Lando.
"Udah lo selesaiin sama dia. Gue mau cabut dulu," balas Lando kemudian menarik tangan Morin keluar toilet.
****
Keduanya terlihat sedang merencanakan sesuatu agar mobil mereka bisa keluar dari pintu gerbang sekolah. Wajar saja harus pakai rencana, karena ini belum waktunya pulang sekolah."Lo ambil kunci di Pak Man sana!" suruh Lando setelah ia memberhentikan mobilnya di depan gerbang.
Pak Man adalah seorang penjaga gerbang yang suka makan sehingga badanya gemuk kayak kambingnya di kampung.
'Untung Bettzer tidur' guman Morin di dalam hatinya saat menyadari Man sedang tidur nyenyak di pos-nya.
Morin mengendap-endap mengambil kunci yang tergantung pada ikat pinggang Man.
Dengan cepat Morin dapat mengambil kunci itu tanpa membangunkan Man. Lalu ia segera membuka pintu gerbang agar mobil Lando bisa keluar.
Kemudian, dengan jarinya, Morin memberikan kode kepada Lando agar segera keluar. Setelah Lando berhasil keluar dengan selamat, ia mengunci kembali pintu gerbang dan mengembalikan kunci itu ditempatnya.
Setelah itu Morin memanjat menggunakan tangga yang ada di belakang pos agar tidak ketahuan dan akhirnya ia pun berhasil keluar.
"Hahaha ... Dasar Bettzer. Perut aja yang lo kenyangin. Sekali-kali otak yang diisi," dumel Morin saat setelah masuk kedalam mobil.
Kemudian Lando pun segera melajukan mobilnya dengan cepat agar tidak ada yang sadar kalau mereka pulang.
*****
Kruk..
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Better [END]
RomancePada awalnya Morin tak ingin melakukan hal yang sejatinya dibenci oleh semua orang namun, mau bagaimana lagi. Sesuatu telah membuatnya tertekan sehingga pilihan satu-satunya untuk bersenang-senang adalah dengan mengikuti jejak Lando, sang kakak yang...