Hari ini hati Lando dan Morin bahagia sekali, karena hasil ujian mereka berdua akan membuat orang tuanya bangga.
"Gua nggak sabar nerima hasil ujian." Guman Lando yang sedang bersantai di ruang tamu.
"Lando!"
Tiba-tiba seseorang berteriak kepadanya dari arah pintu.Lando segera menoleh ke asal suara itu. Ternyata itu adalah Andi yang sedang membawa kopernya.
"Eh. Ayah sudah pulang." Ucap Lando seraya menghampiri Andi.
"Dimana adik kamu?!" Tanya Andi dengan suara agak keras dari biasanya.
"Adek Lando yang mana, Yah?" Tanya Lando dengan santainya.
"Dua duanya."
"Oh. MORIN! RANU!" Panggil Lando dengan suara yg keras.
'Kayaknya bokap gua mau meledak nih. Tapi kenapa?' Guman Lando dalam hati. Ia memperhatikan raut wajah ayahnya yang terlihat marah.
"Apaan sih teriak-teriak. Kayak didatengin setan aja." Cletuk Morin saat turun dari tangga bersama adiknya.
"Eh Ayah sudah pulang." Ucap Ranu yang melihat Andi sedang berdiri disamping Lando.
"Tuan. Tadi ada yang nitipin ini buat tuan." Ucap Diman tiba-tiba datang sambil menyerahkan sebuah undangan. Setelah itu ia kembali ke posnya.
"Undangan dari siapa, Yah?" Tanya Ranu penasaran saat setelah sampai dihadapan ayahnya tersebut.
"Tunggu ayah baca dulu." Balas Andi sambil membuka undangan itu.
Kepada Yth. Keluarga Gautaman II
Dengan ini saya mohon kepada segenap keluarga Gautaman II berkenan hadir di acara pesta pada malam ini.
Salam hangat
Martin Venderflash"Undangan ke pesta dari Martin. Kalian harus ikut nanti malam." Ketus Andi kepada tiga anaknya itu.
"Martin. Kalo nggak salah itu client bunda yang dari amerika kan.?" Tanya Morin.
"Benar. Ranu kamu bawa koper ayah ke kamar ya." Kata Andi sambil menyerahkan kopernya kepada Ranu.
'Jadi pesta yg dimaksud Titan itu memang udah direncanain bokapnya sebelum kembali ke Amerika. Gue kira khusus buat gue. Hhhh.' Guman Morin dalam hatinya.
"Kalian berdua ayo duduk sebentar." Ketus Andi kepada Lando dan Morin yang masih berdiri di depanya daritadi.
Lalu keduanya pun menuruti perintah Andi. Mereka duduk dihadapan ayahnya.
"Emangnya ada apa sih, Yah?" Tanya Lando.
"Ini! Kalian dengarkan rekaman ini." Kata Andi. Dia memutar rekaman dari Diman di handphonya.
'Apa! Itu kan suara gue dan Lando saat disidang.' Batin Morin saat mendengarkan rekaman itu.
"Darimana ayah dapat rekaman itu?" Tanya Lando tanpa basa-basi setelah rekaman itu selesai.
"Kalian tidak perlu tahu. Ayah nggak habis pikir kalian bisa melakukan hal sekeji itu." Ketus Andi.
"Kalian ayah cabut dari sekolah itu. Dan kalian berdua akan ayah pindah ke ponpes milik teman ayah yang ada di Jogja." Sambung Andi.
"What! Pondok pesantren!" Pekik Lando dan Morin bersamaan.
"Iya. Dan keputusan ayah sudah bulat." Tegas Andi.
"Ayah nggak adil." Bantah Morin.
"Ayah adil karena kalian sudah berbuat semena-mena terhadap para guru disekolah." Kata Andi.

KAMU SEDANG MEMBACA
To be Better [END]
RomancePada awalnya Morin tak ingin melakukan hal yang sejatinya dibenci oleh semua orang namun, mau bagaimana lagi. Sesuatu telah membuatnya tertekan sehingga pilihan satu-satunya untuk bersenang-senang adalah dengan mengikuti jejak Lando, sang kakak yang...