15. Perpisahan

674 47 0
                                    

Setelah matahari terbenam Andi dan kedua putranya sudah siap untuk menuju ke pesta. Sedangkan Morin masih sibuk mencari long dress di lemari kamarnya.

"Waduh! Kok nggak ada sih.. Perasaan gue pernah punya satu deh! "Gerutu Morin mulai kesal setelah ia mengobrak-abrik seluruh isi lemarinya.

"Ayo kebo! Lo lama amat sih kayak bekicot. "Ledek Lando yang tiba-tiba berada di depan pintu masuk.

Morin hanya diam karena dia sedang sibuk mencari long dressnya yang dulu.

"Sayang kamu pake punya bunda yang dulu aja ya. "Kata Andi yang tiba-tiba datang membawa long dress milik istrinya waktu masih pacaran, lalu ia menyerahkan long dress tersebut kepada Morin.

Morin mengambilnya dan melihatnya.
Long dress putih lurus dengan kilauan berwarna perak.

"What!! Pake ini? Serius? "Pekik Morin saat mengetahui bentuk dari long dress itu.

"Udahlah kak pake aja! "Sahut Ranu yang berada dibelakang Lando.

"Nggak ah! Nanti gue kayak ikan duyung!" ketus Morin.

"Yah! Udah jam delapan nih!" sahut Lando sambil melihat jam tanganya.

"Morin.. Kamu pake itu dulu ya." pinta Andi.

"Tapi, Yah.." balas Morin.

"Gini aja. Kamu pake atau nggak usah ikut?!" tegas Lando.

"Iya. Ayah setuju sama Lando." kata Andi.

"Ihhh.. Iya deh iya." balas Morin yang akhirnya menyerah, lalu memakai long dress ditangannya tersebut.

"Ya udah. Ayah tunggu di mobil ya!" kata Andi.

"Iya." singkat Morin dengan nada kesal.

Lalu Morin menutup pintu kamarnya dan dengan terpaksa ia memakai long dress itu.

Setelah berdandan sederhana dengan rambut yang terurai dan mengenakan sepatu yang tidak terlalu tinggi, Morin menemui ayahnya didalam mobil.

                     ****
Selang beberapa menit di perjalanan. Akhirnya keluarga Gautaman sampai di lokasi pesta berlangsung.

"Hai! Andi!!"
Tiba-tiba seseorang melambaikan tanganya kepada Andi seraya memanggil namanya.

Andi menoleh ke arah suara itu dan menghampiri seseorang yang telah menyapanya. Sementara Lando dan kedua adiknya hanya mengikuti langkah Andi dari belakang.

"Apa kabar? Nano!" ucap Andi seraya menjabat tangan di depanya.

"Baik. Kamu gimana?" balas Nano.

"Baik."
"Sudah lama kita tak ketemu. Wah Lando dan Morin sudah sebesar ini ya!" kata Nano sambil mengelus rambut keduanya.

"Oh iya. Ini anakku yang paling kecil. Pasti kamu belum pernah ketemu kan?!" kata Andi.

Lalu Ranu pun mencium tangan Nano.

"Ohh.. Dia tak kalah tampan sama kakaknya hhhh." balas Nano agak tertawa.

Lalu datanglah Nira, istri dari Nano. Diikuti oleh kedua anaknya dari belakang.

"Ooh ada Andi rupanya! Pantesan ditungguin lama." gurau Nira seraya menyalami Andi.

"Hallo, Om!" sapa Miki sambil bersalaman dengan Andi.

"Kamu sudah besar ya.." balas Andi,memeluk Miki dan menepuk pundaknya.

"Lho Miki anaknya, Om dan Tante?!" kejut Morin saat melihat ayahnya begitu akrab dengan Miki. Padahal Andi tidak terlalu akrab dengan anak orang lain kecuali itu anak para sahabatnya dulu, Nano dan Lintang.

To be Better [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang