5. Menyebalkan

914 73 0
                                        

Beberapa menit kemudian ketiganya sampai di depan gedung bioskop yang terlihat ramai oleh pengunjung.

Andi mengajak kedua anaknya tersebut menuju loket untuk membeli tiket film yang akan mereka tonton.

"Kalian mau nonton film apa?" tanya Andi pada kedua anaknya yang berdiri di belakangnya.

"Kita nonton yang horor aja,Yah," jawab Ranu, terlihat antusias.

"Ya!" ucap Morin yg sama girangnya dengan Ranu.

Setelah memesan tiket ketiganya membeli popcorn,lalu masuk ke dalam dan mencari tempat duduk.

"Ini tempat duduk kita,"
setelah mencari akhirnya mereka menemukan tempat duduk yang dituju.

Mereka pun segera menyamankan duduk mereka karena beberapa menit lagi filmnya akan dimulai.

****
"Tumben bokap lo pulang ke rumah?" lirih Roy.

"Bagus dong bokapnya Lando masih ingat pulang," ketus Verdy.

"Iya sih."

"Terus napa lo sewot?"

"Gua nggak sewot. Gua cuma mikir. Kita nggak bisa maleman lagi di rumah Lando dong kalo ada bokapnya."

"Berisik lo pada. Pizza gua bungkus aja,Boy!" ketus Lando kepada kedua sahabatnya itu seraya minta dibungkuskan pizza kepada Karel yang sedang memesan.

"Io mau kemana?" tanya Karel.

"Lo nggak marah sama kita kan?" sahut Roy.

"Nggak. Gua ada promise. Pergi dulu ya!" pamit Lando setelah mendapatkan pizzanya.

"Promise ama siapa?" lirih Verdy yang bingung sama tingkah laku sahabatnya itu.

****
Lando segera mengambil pizza dari Karel dan motor yang sebelumnya ia parkir didepan kedai. Lando memacu motornya menuju danau untuk menepati janjinya.

Sesampainya di danau, Lando turun dari motornya, membawa pizza tersebut. Ia menolehkan pandangan ke kanan dan kiri untuk mencari seseorang yang sebelumnya telah membuat janji dengannya.

Beberapa saat kemudian, Lando tersenyum ketika melihat seseorang yang terlihat sedang duduk menunggunya di sebuah bangku depan danau.

"Itu sepertinya Megi."
Lando segera berjalan menghampiri Megi ditempatnya.

"Hai!"

"Oh! Hallo Lando!"
Megi menolehkan pandangannya ke belakang ketika mendengar Lando menyapanya.

"Boleh gue duduk?"

"Tumben lo ijin biasanya ngawur aja."

"Hehehe"

"Terus, yang lo bawa itu apa?"

"Ini pizza buat lo."

"Gratisan kan?"

"Kok lo tau?"

"Tadi gue juga habis makan pizza gratis di kedai pizza yang baru buka di perempatan jalan itu."

"Tapi lo sepertinya masih keliatan laper tuh."

"Eh. BTW lo ama siapa kesini?"

"Ama motor gua tuh!"
balas Lando seraya menunjuk motornya yang tak jauh dari tempatnya duduk. Megi yang mendengar jawaban dari Lando hanya memasang muka datar.

"Imut," singkat Lando sambil mencubit pipi Megi.

"Aduh!" pekik Megi karena tiba-tiba saja ada kaleng yang mendarat di atas keningnya. Ia hanya bisa mengusap-usap keningnya sambil menyipitkan mata menahan sakit.

To be Better [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang