"Adek lo kenapa,Ndo?"
Verdy menyodorkan pertanyaan mewakili yang lain."Biasa adek gua gak jelas," singkat Lando, kembali duduk.
"Eh nanti malam ke kedai pizza yuk!" ajak Karel. Ia teringat saat akan menuju rumah Lando, ia melihat ada kedai pizza yang baru saja buka, terlihat juga banyak pengunjung disana dan yang paling penting ia mendapat kupon gratis yang dibagikan pegawai kedai tersebut.
"Kedai pizza yang mana?" tanya Lando.
"Yang baru buka di perempatan jalan itu. Gue tadi dapat kupon gratis," ucap Karel sambil menunjukan kupon untuk makan pizza gratis disana.
"Sini gua liat!" sahut Lando yang mengambil kupon itu dari tangan Karel.
"Boy! Ini cuma bisa buat dua orang. Sedangkan kita berempat," pekik Lando setelah membaca kupon itu dan mengembalikanya pada Karel.
"Masak sih?" lirih Karel tak percaya.
"Oh iya lo benar,Ndo," sambung Karel setelah membaca kuponya.
"Yah. Gak jadi dong!" keluh Roy.
"Jadi! Gua juga punya kupon gratisnya," ucap Verdy menunjukan kupon miliknya. Ternyata Verdy juga sudah tau kalau ada kedai pizza yang baru buka tersebut.
"Oke nanti kalian ke rumah gua jam delapan ya!" cetus Lando yg dibalas anggukan oleh ketiga sahabatnya itu.
****
Malam itu Lando bersiap-siap untuk pergi bersama teman-temanya, seperti yang direncanakan.Sedangkan Morin kini tengah memikirkan perbuatannya tadi siang. Morin merasa agak cemas dengan pembalasan dari Cessa yang akan menimpanya, namun ia tetap senyam-senyum sendiri saat memikirkan ulahnya tersebut.
'Gimana ya nasib Si Princess Buaya itu? Hahaha..Pasti ditahan di kafe itu atau malah disuruh cuci piring. Entahlah,' batin Morin sambil senyam-senyum sendiri diatas tempat tidurnya.
"Oey! Kebo! Abis kesambet apaan lo?" tanya Lando, tiba-tiba berada di depan pintu kamar Morin yg lupa ditutup itu.
"Hhhhh..."
Morin berdiri dari berbaring, bukannya memarahi Lando karena telah memasuki kamarnya tanpa ijin. Ia justru malah tertawa pecah."Jangan tertawa terus nanti nangis baru tau rasa lo!"
"Bodo amat."
"Di bilangin malaikat gak percaya."
"Malaikat neraka?"
"Malaikat surga."
"Udah-udah sana urus sendiri urusan lo! Jangan ganggu urusan gue!" ketus Morin yang mendorong tubuh Lando keluar dari kamarnya dan mengunci pintunya.
Karena merasa diacuhkan, Lando pergi menuju kamarnya sendiri.
Lando menghampiri tempat belajarnya dan duduk di kursi yang ada disana. Ia membuka laptopnya dengan niat akan menghubungi teman-temannya.
Tetew..tetew..
Belum sempat Lando akan menuliskan pesan untuk teman-temannya. Tiba-tiba saja ada notifikasi pesan masuk.
MegiP: Lando,jangan lupa besok ngumpulin tugas kimianya sama gue,soalnya Pak Rudi lagi sakit.
Seperti biasanya Megi mengingatkan Lando saat ia lupa mengumpulkan tugas. Sebenarnya Megi tidak tahu mengapa ia melakukan itu untuk Lando, hanya saja perasaan yang disimpan Megi sejak dulu selalu saja menyertainya dan semakin memberontak agar Megi mengungkapkannya.
"Waduh gua lupa minta contekan PR kimianya," pekik Lando kebingungan setelah membaca pesan dari Megi.
Lalu ia segera mencari akun Verdy untuk meminta contekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Better [END]
RomancePada awalnya Morin tak ingin melakukan hal yang sejatinya dibenci oleh semua orang namun, mau bagaimana lagi. Sesuatu telah membuatnya tertekan sehingga pilihan satu-satunya untuk bersenang-senang adalah dengan mengikuti jejak Lando, sang kakak yang...