1.Wajah Baru✅

1.6K 87 4
                                    

Setelah Lando dan Karel sampai di dalam kelas. Beberapa menit kemudian akhirnya yang ditunggu-tunggu masuk kelas juga.

Siska masuk membawa seorang siswa yang terlihat lembut nan tampan, namun tetap saja tidak mengalahkan ketampanan Lando. Ia berjalan mengikuti Siska dari belakang dengan pandangan menunduk dan senyum manis.

Sontak semua siswi yang awalnya boring nan badmood berubah seperti semut yang melihat gula, begitupun kelas yang sepi berubah ramai seperti pasar. Semua pandangan tertuju pada siswa baru tersebut.

"Wah!"

"Wow!"

Hanya kata itu yang bergantian terucap dari mulut para siswi dalam kelas saat siswa baru itu berdiri disamping Siska dengan wajah sempurna menghadap ke depan. Apalagi senyumnya yang tampak semakin manis saja.

"Ouh ... dia tampan sekali!" ucap Cessa sambil berdiri dan mengepalkan kedua tanganya di bawah dagu.

"Gantengan gua kali," sahut Lando agak keras hingga membuat semua pandangan beralih kearahnya.
Pandangan terlihat percaya, tapi sudah bosan melihat wajah Lando setiap hari.

"Ganteng ... tapi super trauble-nya," guman Cessa yang terdengar agak keras.

"Apa lo bilang barusan?" tanya Lando yang langsung berdiri dari tempat duduknya agak tak terima. Walaupun apa yang dibilang Cessa adalah kebenaran.

"Udah tenang semuanya!" seru Siska saat merasa kelas semakin rusuh.

Secara tiba-tiba semua menjadi tenang dan memperhatikan. Begitu pula dengan Lando dan Cessa ikut meredam emosi masing-masing.

'Untung ada Bu Siska ... kalo nggak ... abis mulut lo gue plester,' guman Lando dalam hatinya kemudian kembali duduk tenang.

"Silakan perkenalkan nama kamu!" pinta Siska kepada siswa yang badanya lebih tinggi darinya.

Lalu siswa itu maju selangkah ke depan. Bersiap untuk memperkenalkan dirinya kepada teman-teman barunya.

"Perkenaalkan nama saya Thomas Martitan Venderflash. Kalian cukup manggil Titan aja dan gua harap kalian bisa jadi temen gua," jelas Titan berakhir senyum semirk yang membuat semua siswi terhanyut dalam senyumannya itu. Bayangkan betapa tampanya lelaki blasteran, senyum manis, mata teduh, rambut dibelah samping.

"Silakan duduk di bangku yang masih kosong," tegas Siska sambil menunjuk bangku kosong disebelah Lando.
Sebenarnya Siska tak ingin menaruh murid baru itu dibangku deretan troublemaker, tapi mau bagaimana lagi sudah tak ada bangku depan yang kosong.

Titan pun melangkah menuju bangku paling belakang yang ada disamping Lando.

"Eits! Jangan disini," cegah Lando kepada Titan yang baru akan duduk sebangku denganya.

"Ini tempat tas gua. Lo duduk aja di depan sama Roy," tegas Lando seraya menunjuk bangku lain di depanya. Tepat disebelah tempat Roy, teman akrab Lando, duduk sendirian.

"Oke," balas Titan mangut-mangut lalu duduk di sebelah Roy yang lebih terlihat menyambutnya.

"Baiklah ... sekarang buka buku Bahasa Inggris halaman 101!" perintah Siska, lalu ia menjelaskan materi yang termuat dalam halaman tersebut di depan papan tulis.

Lando mulai beraksi. Ia menyalakan perekam video di dalam gajednya.
Seperti biasanya ia selalu merekam Siska saat mengajar di kelasnya, setelah itu mempostingnya di Internet dengan judul Guru Cantik Stories. Dan anehnya banyak yang menonton postingan tersebut.

"Ngapain lo?" tanya Titan saat melirik ke belakang dan bingung dengan tingkah Lando.

Lando hanya tersenyum smirk. Bukan menjawab, justru itu malah membuat Titan tambah kebingungan.

To be Better [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang