Ketika mendengar ucapan salam dari tiga orang santriwati yang baru saja melipat payung mereka, Alif dan Morin dengan sigap menjawab salam hampir bersamaan.
"Waalaikumsalam."
Dengan pelan santriwati berjilbab merah menghampiri Alif. Matanya melirik Morin dari bawah sampai ke atas dengan rasa heran.
"Anak ini..jelana jeans agak longgar, baju blus dan jaket hitam..pasti anak jalanan. Tapi kok bisa berjilbab sih?" Begitulah pikir sang santriwati tersebut.
"Nisa! Tolong kamu bantu Morin beradaptasi di sini ya." Pinta Alif kepada santriwati berkacamata yang baru saja melangkah ke arahnya.
"Iya." Jawab Nisa dengan suara yang lembut.
"Terimakasih. Sekarang aku harus balik ke asrama. Assalamualaikum." Ucap Alif yang kemudian pergi kembali ke asramanya.
"Waalaikumsalam." Balas Morin dan yang lainya.
"Ayo masuk!" Ajak santriwati berjilbab merah itu sehingga kedua temanya mengikutinya, begitu pun dengan Morin yang hanya mengikuti saja.
*****
Hujan yang tadi deras kini jauh lebih reda. Suasana dalam kamar itu sepi, karena setiap orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.Morin bingung dengan keadaan kamar yang ia tempati. Dua ranjang beringkat dengan lemari di setiap sampingnya. Didalam kamar tak ada kamar mandi seperti dirumah Morin. Ia bingung harus menaruh pakaiannya di lemari sebelah mana.
Akhirnya datanglah dua orang yang penuh dengan rasa simpati menghampiri tempat Morin duduk.
"Hai!"
Morin tertoleh sedikit kaget karena sapaan tiba-tiba dilontarkan oleh dua santriwati yang ikut duduk disebelahnya.
"Kenalkan namaku Nisa." Ucap santriwati yang berkacamata sambil menyodorkan tangannya didepan Morin.
"Morin." Balas Morin menjabat tangan Nisa yang sangat lembut seperti suarannya.
"Aku Lulu." Begitupula dengan santriwati di sampingnnya yang tak mau ketinggalan untuk berkenalan dengan Morin.
"Morin." Balas Morin demikian sambil tersenyum.
"Kamu bisa menaruh pakaianmu di lemari sebelah sana." Kata Nisa memberikan arahan.
"Nggak. Aku nggak mau seranjang dengan dia. Kamu aja, biar aku sama Lulu." Seorang santriwati yang sebelumnya asik membaca novel, tiba-tiba saja menentang perkataan Nisa.
"Tapi Sonya-"
Belum saja Nisa menyelesaikan perkataannya Morin buru-buru menyelannya."Aku tidak apa-apa kok. Biarkan dia tidur seranjang dengan Lulu." Kata Morin.
"Baiklah. Kalau begitu Lulu,mulai nanti malam kamu tidur bersama Sonya ya?"
"Iya. Sekalian aku pindahin pakaian aku ya. Biar kamu bisa memakai lemari ini yang lebih deket sama tempat tidur kamu."
Lulu mengambil semua pakaiannya yang ada di lemari dekat dengan tempatnnya duduk. Lalu memindahkannya ke lemari yang satunnya lagi.
Begitupula dengan Morin yang membuka kopernnya dan mengambil pakaian yang ada didalamnya.
"Biar aku bantu ya."
Ucap Nisa menawarkan diri untuk membantu Morin memasukkan bajunya kedalam lemari. Sedangkan Morin hanya tersenyum mengiyakan."Apa ini juga, Morin?" Tanya Nisa sambil memegang sebuah kotak kecil.
Nisa tidak tahu pasti apa isinya, karena kotak itu masih tertutup rapi dengan untaian pita merah. Tapi ia tahu bahwa ini mungkin barang yang berharga bagi Morin dan mungkin saja Morin ingin menyimpannya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/153124449-288-k284578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
To be Better [END]
RomancePada awalnya Morin tak ingin melakukan hal yang sejatinya dibenci oleh semua orang namun, mau bagaimana lagi. Sesuatu telah membuatnya tertekan sehingga pilihan satu-satunya untuk bersenang-senang adalah dengan mengikuti jejak Lando, sang kakak yang...