Cemburu?

5.6K 304 0
                                    

Hai haiiiii
Author minta maaf karena mungkin chapter selanjutnya akan lama update
Hal ini karena kesibukan author dalam menempuh pendidikan
Mohon dimengerti 😁🙏🙏🙏

###

"Yuda Adyatma" ujar cowok yang kini berdiri dihadapan Meira dengan tangan kanan terulur. "Yuda, panggil aja gue Yuda".

Meira menatap uluran tangan itu dengan ragu. Perlahan, ia menyambut uluran tangan tersebut. "Humaira Mecca Almaqhvira".

"Panggilannya?".

"Meira".

Siva tersenyum melihat anaknya dan ponakannya yang sedang berkenalan. Ia berharap Yuda dan Meira bisa seakrab dulu, ketika mereka masih kecil.

Baik Meira maupun Yuda kini kembali duduk.

"Sayang, kamu masih kenal Meira kan? Dia sepupu kamu. Anaknya Kak Yumna" papar Siva.

"Anaknya tante Yumna? Meira? Ohhh yang juara satu lomba tartil se-Indonesia dulu kan?" seru Yuda.

Meira tersenyum malu. Ia kemudian menganggukkan kepala.

"Woahhhh... Udah lama ya kita nggak ketemu" Yuda kemudian menatap penampilan Meira. "Penampilan loe beda banget soalnya. Gue sampai ga ngenalin".

"Loe juga berubah. Dulu pipi loe gembul kayak bakpau. Sekarang lebih kurusan" sahut Meira.

"Hahaha.. Iya, loe ingat aja. Loe sih, keseringan cubit pipi gue. Makannya jadi gembul".

Meira tertawa keras "Emang udah gembul dari sono nya keles".

"Enggak. Nih liat, nggak ketemu loe bertahun-tahun jadi kurus kan pipi gue" Yuda memperlihatkan pipinya yang sudah kurus.

"Yaudah, sini sini, gue cubit lagi. Biar gembul lagi" Meira mengulurkan kedua tangannya. Berusaha mencubit pipi Yuda. Tapi Yuda dengan gesit menghindar.

"Jangan, jangan. Nggak mau".

Siva ikut tertawa. Benar dugaannya, Meira dan Yuda akan cepat akrab. Ia kemudian berdehem. Menghentikan aktivitas keduanya.

"Sepertinya tante ada acara dan harus pergi. Meira, tante balik dulu ya. Yud, kamu temenin Meira. Anterin pulang juga" pamit Siva.

"Nggak usah tan, Meira bisa pulang sendiri kok. Lagian, Meira juga nggak langsung pulang. Harus urus administrasi papa dulu. Jadi, biar Yuda aja yang antar tante balik" sahut Meira.

"Loh, papa kamu di rumah sakit juga, Ra? Sama dong kayak mam- auuuuu...Arghhhhhh... Mamaaaaa" rintih Yuda karena tiba-tiba Siva mencubit perutnya.

Siva memberikan tatapan membunuh pada Yuda. Berharap putranya itu akan mengerti.

"Ada apa tante?" tanya Meira karena tidak tega melihat Siva mencubit Yuda.

"Enggak. Nggak papa. Tante gemes sama Yuda aja kok" sangkal Siva. "Yaudah, Ra, kamu balik sama Yuda aja ya. Lagian kan kalian udah lama nggak ketemu. Masa nggak kangen sih".

"Ya, iya sih tan".

"Tuh, kan. Tante tau kali gimana anak muda kayak kalian. Yaudah, tante balik dulu ya, Ra. Yud, jagain Meira, awas kalo kenapa-kenapa!".

"Siap, bos!" pekik Yuda.

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam" jawab Meira dan Yuda bebarengan. Keduanya kemudian saling melihat dan tertawa.

"Loe sekarang sekolah dimana, Ra?".

"SMA 12. Loe?".

"SMA Darma Nusa".

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang