Holiday

3.4K 199 13
                                    

Assalamualaikum
Author mau tanya nih, siapa sih tokoh idola kalian di cerita ini?
Arshad? Meira? Hizam? Husna? Atau siapa nihhh?
Author tunggu jawaban kalian di komen ya....

###

Arshad sudah mencari Meira kemana-mana. Tapi hasilnya nihil. Meira tidak ada. Entah pergi kemana.

"Tinggal ruangan ini" lirih Arshad sambil menatap sebuah pintu dengan plakat diatasnya bertulis 'ruang pengurus pesantren'.

Tapi apa benar Meira di dalam sini?

Ini kan ruangan khusu pengurus pesantren. Tidak ada yang boleh masuk kecuali pengurus.

Tidak mungkin.

Arshad pun memutuskan untuk pergi. Namun baru beberapa langkah, ia sudah berbalik lagi karena pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka.

"Humaira!" pekik Arshad. Terkejut sekaligus senang karena berhasil menemukan gadis pujaannya itu.

"Aku cari kemana-mana, ternyata kamu disini. Aku pikir kamu udah pergi ninggalin aku. Aku takut banget tadi, Ra".

Meira hanya diam. Memandang Arshad yang tengah berbicara panjang lebar padanya.

"Kamu ngapain disini? Ini kan ruangan pengurus pesantren. Nggak semua orang bisa masuk" heran Arshad.

Wajah Meira langsung gugup. Ia segera memikirkan jawaban logis apa yang dapat ia berikan pada Arshad agar lelaki itu percaya padanya.

"Ra?".

"Tadi aku jalan-jalan, karena pesantrennya terlalu luas, aku jadi nyasar kesini".

"Oh.... gitu. Lain kali kalau kamu mau jalan-jalan, kamu bilang ke aku ya. Nanti aku anterin kamu. Atau kalau enggak ada Husna, Hizam dan Rafif yang bisa temenin kamu jalan-jalan disini. Biar kamu nggak nyasar dan.... Biar aku nggak khawatir kamu hilang".

"Iya. Maafin aku, Arshad. Aku nggak bermaksud buat khawatir kamu tadi" gumam Meira.

"Nggak papa. Kalau gitu ayo kita balik. Sekalian kasih tau Hizam, Husna dan Rafif kalau kamu udah ketemu".

Meira mengangguk. Ia pun berjalan berdampingan dengan Arshad menuju ke kamarnya.

"Soal abah, aku minta maaf Ra. Aku belum bisa ngeyakinin abah tentang kamu. Tapi kamu jangan khawatir, cepat atau lambat abah pasti mau nerima kamu" papar Arshad.

Tanpa sepengetahuan Arshad, Meira tersenyum miris. Ia menatap lelaki itu dengan penuh arti.

"Meira, tolong jauhi Arshad....".

"Pada akhirnya Arshad tetap akan bersama Fitri. Karena mereka sudah dijodohkan sejak dulu. Meskipun sekarang Arshad menolak, tidak akan merubah segalanya. Perjodohan itu akan tetap dilakukan. Hanya waktunya saja yang berubah".

"Biarkan Arshad fokus ke pelajarannya. Dia dari kecil ingin jadi dokter. Jika ada kamu, fokus Arshad akan terpecah".

"Arshad sebelumnya tidak pernah berbohong dan menentang abahnya. Tapi tadi sore, kamu lihat sendiri bagaimana perubahan Arshad. Ummi tidak mau, karena kehadiran kamu, Arshad jadi pembangkang".

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang