Kenyataan

3.1K 218 34
                                    

Hai haiiiiiiiii
Aku seneng banget baca komentar-komentar kalian
Itu buat aku pengen cepat update juga hehe

###

Ustad Mahmud menatap lekat pada Abah Tohir dan juga istrinya. Sementara yang ditatap terlihat bingung sekaligus merasa tidak enak.

"Tolonglah ustad, akan lebih baik ustad tunggu dulu beberapa hari lagi. Kami yakin kalau Arshad akan menerima perjodohan ini" bujuk Ummi Laila.

"Maaf ummi, kami sudah capek menunggu jawaban Arshad yang terus menolak perjodohan ini. Lagipula, Fitri sudah banyak yang menunggu. Kami tidak ingin membiarkan kesempatan ini sia-sia".

"Tapi ini perjodohan dari orang tua kita, apa tidak bisa dipertimbangkan lagi?".

Ustad Mahmud menghela nafas. Berat memang membatalkan perjodohan yang dibuat oleh leluhur mereka dulu.

"Maaf, bah....".

"Begini saja, ummi akan telfon Arshad sekarang, jika jawaban Arshad tetap menolak perjodohan, maka kita akan batalkan perjodohan ini. Tapi jika sebaliknya, mohon untuk Ustad Mahmud tetap mau menjalankan perjodohan ini. Bagaimana?" ujar Ummi Laila.

"Baiklah....".

"Kalau begitu ummi telfon Arshad sekarang" pintah Abah Tohir.

"Baik, bah".

Ummi Laila memgambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ia kemudian segera menghubungi nomor Arshad.

"Assalammualikum, ummi" ujar suara dari seberang sana yang tak lain adalah Arshad.

"Waalaikumsalam".

"Ada apa, ummi? Abah dan ummi sehat kan?".

"Alhamdulillah, nak. Ummi dan abah sehat. Mmmm.... Arshad...".

"Iya, mi?".

"Mengenai perjodohan kamu dan Fitri....." ucapan Ummi Laila menggantung. Jujur saja, ia ragu dengan jawaban Arshad. Putranya itu pasti menolak lagi.

"Terima saja, ummi".

Mata Ummi Laila membulat. "Kamu tadi jawab apa, nak? Ummi nggak salah dengar kan?".

"Enggak, ummi. Ummi nggak salah dengar. Arshad menerima perjodohan itu. Maaf ummi, karena selama ini Arshad menolak terus-terusan. Mungkin, perjodohan ini memang terbaik buat Arshad. Dan mungkin, memang Fitri lah jodoh Arshad selama ini".

"Alhamdulillah..... Akhirnya kamu sadar, sayang. Baiklah, ummi akan bilang ke abah dan Ustad Mahmud. Kamu baik-baik saja di sana ya, ummi akan urus semuanya disini".

"Iya, ummi".

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam".

***

Sementara itu di tempat lain....

Arshad tengah duduk di dalam mobilnya yang berhenti di samping jalan. Ia menatap ke arah sebuah rumah yang minimalis namun bagus.

Tak lama terlihat Meira, Rehan dan gadis kecil yang keluar dari pintu itu.

Meira menggendong gadis kecil yang kemarin sempat ia periksa. Rehan berpakaian rapi lengkap dengan jas dan dasi berpamitan pada gadis kecil itu. Dia bahkan mencium kening gadis kecil itu dengan penuh sayang.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang