Pupus

4.9K 309 7
                                    

Halooooooooooo
Mungkin kalian mulai bosen dengan konflik segitiga ini
Tapi, dengan konflik ini kenyataan lainnya akan terbuka
Apa itu???
Yuk langsung baca....

###

"Husna. Dia... Dia nyuruh Meira-".

Brakkkkkkk!!!!!

Perkataan Rafif terpotong karena sebuah suara yang mengagetkan ketiganya.
.
.
.
.
.

"Biar gue lihat" ujar Hizam lalu segera mengecek lebih detail gudang tersebut.

Helaan nafas terdengar begitu Hizam melihat beberapa tikus yang berlari.

Ia kemudian kembali menuju tempatnya berdiri tadi. "Cuman tikus".

"Oh".

"Jadi? Humaira dan Husna kenapa, Raf?" tanya Arshad penasaran.

Rafif berdehem sebentar. Lalu kembali melanjutkan perkataannya yang terpotong.

"Husna... Dia nyuruh Meira jauhin elo, Sad. Bahkan, Husna nyuruh Meira buat ngerelain elo buat dia".

Arshad membeku.

Sebesar inikah cobaan yang ia hadapi untuk mendapatkan Meira???

Hizam menatap lekat Arshad. Ia tahu, Arshad sangat sedih sekarang ini.

"Lalu Meira mau?".

"Sebenarnya Meira nggak mau. Tapi karena Husna memaksa-".

Belum sempat Rafif menyelesaikan kata-katanya, Arshad lebih dulu memilih keluar. Ia segera berlari menyusul Meira.

Awalnya Arshad berlari ke gerbang sekolah. Tapi sudah tidak ada siapa-siapa di sana. Ia kemudian ke ruang taekwondo, kosong.

Dengan setengah hati Arshad kembali ke kelas.

Langkahnya terhenti begitu mendapati Meira di sana. Gadis itu tengah duduk di bangkunya dengan mata yang sembab.

"Huma-".

"Sad!" sahut Meira.

Arshad tegang. Ia berpikir Meira akan menyuruhnya menjauh.

"Ayo kita jalan-jalan" ajaknya dengan senyum terbaiknya.

"Hah?!".

"Hari ini, ayo kita jalan-jalan. Kamu... Dan aku" Meira memperjelas perkataannya.

Arshad tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ia bingung. Bukankah Rafif bilang Meira akan menjauhinya.

"Gimana? Mau nggak?".

***

Entah sudah ke berapa kalinya Hizam dan Rafif mendesah. Keduanya menatap sepasang cucu adam yang tengah bergembira dengan menaiki berbagai macam permainan.

"Gue berasa jadi nyamuknya Arshad dan Meira kalo gini terus" dumel Rafif.

Hizam mengangguk "Kali ini gue setuju sama loe".

Pasalnya, Arshad menyuruh kedua sahabatnya itu ikut jalan ke taman bermain. Yah walaupun dengan bersembunyi-sembunyi.

Arshad tidak ingin membuat Meira tersinggung karena membawa serta Hizam dan Rafif. Ia juga tidak tega menolak ajakan Meira yang ingin jalan berdua. Bukan apa-apa. Arshad takut dia jadi khilaf.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang