Berpasangan

3.2K 216 17
                                    

Hai haiiiiiiiii
Insyaallah kalau cerita ini tamat, author akan merilis cerita baru yang cukup berbeda
So, tunggu saja

###

Diana keluar dari apartemen itu sambil membawa berkas-berkas di tangannya. Ia lalu segera menuju ke lift untuk sampai ke lantai bawah.

Di dalam lift, ia hanya sendiri.

Untunglah.

Ia tidak perlu berdesak-desakan di lift seperti yang biasanya ia rasakan ketika di kantor.

Pandangan Diana tertuju pada pantulan bayangannya di lift. Ia menghela nafas panjang mengingat obrolannya dengan Yuda.

"Kenapa Pak Yuda tidak masuk selama tiga hari berturut-turut?".

Yuda tersenyum "Kamu bertanya sebagai sekertaris atau teman?".

Diana diam. Ia ragu untuk menjawab pertanyaan Yuda.

"Kalau kamu bertanya sebagai sekertaris, maka jawaban saya adalah ada urusan keluarga. Tapi jika kamu bertanya sebagai teman, maka saya tidak akan menjawab. Karena itu tidak mungkin. Kamu sendiri yang bilang kalau hubungan kita hanya sebatas rekan kerja. Jadi, anggap saja saya tidak masuk karena kepentingan keluarga" papar Yuda.

Jawaban Yuda itu membuat Diana merasa tertampar. Meskipun pada akhir perkataan, Yuda menampilkan senyumnya.

Benar kata Yuda.

Siapa dirinya hingga berani menanyakan hal itu?

Ia yang memutuskan hubungan sebagai rekan kerja, tidak lebih. Tapi kenapa malah dirinya sendiri yang melanggar batas tersebut?

Yuda berdehem. Ia memecahkan suasana canggung yang telah terjadi karena ulahnya itu.

"Semuanya sudah selesai, ada yang bisa saya bantu lagi?".

Diana menggeleng. "Tidak ada, pak".

"Yasudah, saya tinggal ke atas dulu. Kalau kamu mau pergi, langsung saja. Jangan lupa tutup pintunya" pesan Yuda. Ia langsung beranjak dari tempat duduk dan pergi meninggalkan Diana.

Diana menatap punggung Yuda yang semakin jauh. Ia tersenyum kecut.

"Dulu, kamu yang selalu pergi lebih dulu. Dan sekarang pun sama. Lalu apalagi yang kuharapkan?" ujar Diana dalam hati. Ia segera pergi dari apartemen.

Sementara itu, dibalik dinding antara ruang tamu dengan ruang santai, Yuda bersandar sambil menunggu Diana pergi.

***

Malam telah larut, Arshad berada di dalam mobilnya yang terparkir di samping jalan depan rumah Rehan tinggal.

Ia ingin memastikan apakah keadaan Meira baik-baik saja.

Tapi sedari tadi rumah itu sepi. Seolah tak berpenghuni.

Kemana Meira, Rehan dan anak itu?

Apa mereka sudah tidur semua?

Tak lama kemudian sebuah mobil datang dan masuk ke halaman rumah.

"Sepertinya itu mobil Rehan, Meira pasti di dalam mobil. Artinya dia sudah baik-baik aja" tebak Arshad.

Namun ketika Rehan turun dan membuka pintu, ternyata bukan Meira yang di dalam mobil. Tapi anak kecil itu.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang