Trauma

5.1K 275 3
                                    

Hai haiiiiiiiii
Wattpad ini punya ig lohhhh
Namanya @anashofi4698
Isinya tentang quotes yang ada di wattpad ini
Silahkan di follow, like dan komen ya 😊😊😊

###

"Jadi, sekarang gue mau bilang 'MasyaAllah', karena gue ngeliat seseorang yang sangat indah. Lebih indah dari bidadari surga" lanjut Arshad.

Meira diam. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
.
.
.
.
.

"Ngomong-ngomong, kita lebih baik pindah deh, Sad. Kan kita sekarang cuman berdua. Nggak enak kalo ada yang lihat. Nanti timbul fitnah" Meira mengingatkan.

Arshad tersenyum. "Kita nggak berdua aja, Ra".

Meira mengernyit. Ia menoleh ke kanan-kiri. Tidak ada siapa-siapa.

"Ada Hizam dan Rafif".

"Mana?".

"Mereka pasti ngumpet" jawab Arshad. "Kamu tau kenapa aku kesini? Karena Husna bilang Hizam dikunciin Rafif. Makannya aku kesini. Dan aku yakin, sekarang mereka berdua sedang ngintipin kita".

Ucapan Arshad benar. Hizam dan Rafif kini berdiri di belakang tembok. Keduanya saling menatap heran.

"Kok Arshad bisa tau ya?" tanya Rafif.

"Yaiyalah. Kan Arshad pinter. Ga kayak loe" sindir Hizam.

Rafif mendengus "Kayak loe kagak aja".

Hizam tak menggubris. Ia kembali mengintip Arshad dan Meira. Begitupula dengan Rafif.

Meira nampak terkejut. Benarkah tadi yang dibilang Arshad? Husna yang bilang gitu? Husna sahabatnya?

"Husna, Sad?" Meira memastikan.

Arshad mengangguk.

"Kok bisa? Loe nggak bercanda kan, Sad?".

"Enggak, Humaira. Aku nggak bercanda".

Meira tertegun. Arshad memanggilnya Humaira lagi? Dan berkata aku-kamu lagi? Oh, apa ini nyata?

"Boleh aku manggil kamu Humaira lagi?".

Meira tersenyum. Lalu mengangguk.

"Boleh aku berbicara aku-kamu lagi? Bicara loe-gue ke kamu itu susah, Ra. Aku nggak biasa" tanya Arshad lagi.

Senyum Meira makin lebar. Ia menggangguk lagi.

"Alhamdulillah".

Sungguh, bukan hanya Arshad. Tapi Meira juga. Ia tidak terbiasa berkata loe-gue dengan Arshad. Entahlah, ia juga tidak tahu kenapa dirinya merasakan hal itu.

Wajah Meira yang semula bahagia mendadak jadi datar. Ia jadi teringat Husna. Apa iya Husna...

"Sad, tapi Husna...".

"Aku yakin Husna mau mengerti, Ra. Lagian, mana mungkin Husna masih keras kepala, kalau dia yang buat kita ketemu kayak gini" jelas Arshad.

Diam. Meira memikirkan semua ucapan Arshad.

"Lalu, kamu sendiri kenapa bisa kesini?".

"Hizam bilang kamu dikunciin Rafif di gudang".

"Tuh, kannn... Aku yakin Husna, Hizam dan Rafif udah bersekongkol di belakang kita. Alasan mereka aja sama. Iya kan?".

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang