Undangan

2.9K 213 62
                                    

Hallooooooo...........
Cuma ngingetin, jangan sedih bacanya yaaaaaaa
Semoga kalian suka 😊

###

Fitri yang bingung memilih untuk menemui laki-laki yang dimaksud Aisyah. Ia bergegas keluar dan membuka pintu.

"Loe-".

Laki-laki itu tersenyum dan menatap Fitri lekat. "Kenapa? Kaget gue kesini?".
.
.
.
.
.

Fitri segera menutup pintu dengan rapat agar Aisyah tidak mendengar percakapannya dengan Rehan.

Ya, laki-laki yang di depannya kini adalah Rehan. Orang yang sangat mendukung Meira.

"A-ada apa loe kesini, Han?" tanya Fitri dengan gugup.

Pasalnya Rehan adalah salah satu orang yang dapat menghancurkan hubungannya dengan Arshad. Ia tidak mau itu terjadi.

"Gue pikir loe gadis baik-baik, ternyata gue salah. Loe..." Rehan menunjuk ke arah Fitri. "Egois!".

"Loe pikir loe bisa pisahin Arshad dan Meira? Hah? Sorry, gue nggak akan pernah biarin itu terjadi".

"Apa maksud loe, Han?".

"Jangan pura-pura nggak ngerti. Karena gue udah tahu apa yang loe perbuat".

Pagi tadi, Rehan berniat menemui Fitri untuk menyadarkan gadis itu bahwa apa yang dia perjuangkan sia-sia. Sampai kapanpun ia berusaha, Arshad tetap akan menyayangi Meira.

Tapi apa yang ia dengar?

Pengakuan Fitri yang membuang bekal dan menyuruh Meira menjauhi Arshad.

Rehan marah, tentu saja!

Meira yang ia sayangi seperti adik kandungnya sendiri harus menderita karena gadis di hadapannya sekarang.

Padahal jelas-jelas Meira sudah banyak berkorban selama ini.

Fitri menelan salivanya. Ia bingung harus bilang apa.

"Sekarang, terserah loe mau ngelakuin apa. Yang jelas, secepatnya gue akan bongkar semuanya. Loe tunggu aja nanti" ancam Rehan.

Ia lalu segera pergi.

Berlama-lama dengan Fitri membuat emosi Rehan makin bertambah saja.

***

Hari-hari Aisyah jadi sepi ketika ia menyuruh Rafif menjauhinya.

Seperti hari ini,

Ia harus berangkat sendiri ke kantor karena kakaknya tidak bisa mengantar.

Sebenarnya Rafif menawarkan diri untuk mengantar, tapi ia menolaknya.

Ya, Aisyah memutuskan untuk menjauhi Rafif. Toh sebentar lagi ia juga akan dijodohkan dengan laki-laki lain.

Tiba-tiba sebuah mobil menepi di depan Aisyah yang tengah menunggu angkot datang.

Senyum Aisyah terukir begitu kaca mobil itu terbuka dan menampilkan sosok gadis cantik yang sangat ia kenal. "Eh, Bu Meira".

"Kak Meira. Kan ini di luar kantor" Meira membenarkan. "Mau bareng nggak? Kan kita searah".

"Emang boleh, kak?".

"Tentu aja. Ayo!".

Aisyah mengangguk. Ia segera masuk ke mobil Meira sebelum akhirnya mobil tersebut meluncur ke HMA.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang