Rencana

3.4K 195 26
                                    

Assalamualaikum
Pada banyak yang tanya 'kapan cerita ini berakhir?'
Jawabannya adalah sesegera mungkin
Tidak tahu sampai chapter berapa karena author menulis cerita ini secara langsung, bukan cerita yang dari dulu ditulis tinggal pencet update
Makannya cerita ini updatenya nggak menentu

###

Aisyah keluar dari HMA tepat ketika Rafif hendak masuk, pandangan mereka pun saling bertemu. Dengan cepat Rafif menghampiri adik sahabatnya itu.

"Aisyah, ngapain kesini?" tanya Rafif. Ia lalu menatap pakaian Aisyah yang rapi. "Kok rapi banget. Tumben...".

Aisyah tersenyum "Iya, habis interview tadi".

"Jadi kamu beneran ngelamar kerja disini?".

"Iya. Tapi Kak Rafif jangan salah paham dulu, Aisyah nggak pakai bantuan Kak Meira kok. Ini murni dari kemampuan Aisyah sendiri".

Kedua alis Rafif terangkat. "Bagus deh. Itu baru adiknya Arshad".

"Kak Rafif sendiri ngapain kesini?".

"Ohhh, ini mau ngasih lihat hasil foto kemarin".

"Yang Aisyah jadi model".

"Iya".

"Wahhh.... Udah jadi? Bagus nggak? Aisyah lihat dong".

"Nanti aja aku kasih tau. Sekarang aku harus ketemu sama Meira dulu".

"Tapi Kak Meira nya nggak ada".

"Kemana?".

Aisyah mengangkat kedua bahunya.

Rafif menghela nafas. Merasa kecewa karena tidak bisa bertemu Meira.

"Dengar-dengar sih Kak Meira sakit. Sudah tiga hari nggak masuk kantor".

"Sakit? Sakit apa?".

"Mana Asiyah tau. Tadi Aisyah cuman dengar kalau Kak Meira sakit sudah tiga hari. Itu aja".

Rafif terdiam.

Ia teringat dengan cerita Arshad beberapa waktu yang lalu tentang Meira.

Jadi Meira benar-benar sakit dan sampai sekarang belum sembuh?

Lalu kenapa Meira keluar dari rumah sakit disaat keadaannya belum pulih benar?

Toh, Arshad bilang dirinya berbaikan dengan Meira.

"Heyyyy.... Kak Rafif!".

"Ya, Syah?".

"Kok ngelamun sih".

"Enggak. Siapa yang ngelamun" sahut Rafif bersilat lidah. "Cuman lagi mikir, ada jadwal pemotretan nggak hari ini. Kayaknya sih nggak ada. Jadi bisa antar kamu balik deh".

"Kak Rafif mau antar Aisyah?".

Rafif mengangguk "Why not?".

"Yessss..... Makasih ya Kak Rafif" ujar Aisyah dengan senyum manisnya.

Entah sejak kapan senyum itu menjadi candu bagi Rafif. Ia ikut tersenyum melihat gadis dihadapannya tersenyum.

***

Yuda menyuapi Meira obat berbentuk sirup setelah adiknya itu makan siang. Ia lalu memberikan segelas air putih pada Meira.

"Dokter bilang keadaan kamu akan cepat pulih kalau kamu nggak banyak pikiran dan istirahat yang cukup" papar Yuda.

Meira mengangguk mengerti.

Sudah tiga hari ia keluar dari rumah sakit, namun tubuhnya masih terasa lemas dan kepalanya agak pusing.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang