• Erwin's Route (+Satya)

1.2K 204 28
                                    

Route ; Erwin + Satya

.

.

Ruang Erwin-sensei

Hati gue udah berdebar bahkan sebelum memasuki ruangan Erwin-sensei alias ruang guru yang dimana pasti juga banyak guru-guru lainya di dalam.

Buka pintu nya pelan-pelan, biar dikira sopan, padahal mah aslinya bobrok banget.

Daaan, di meja Erwin-sensei nggak ada siapa-siapa.

Masuklah gue ke ruangan tersebut dan jalan ke meja Erwin-sensei. Di atas meja-nya ada sebuah surat, gue ambil surat tersebut dan diatasnya ada tulisan 'Open if you're [Nama]'.

Ada nama gue, jadi pastinya ini buat gue kan? Tapi bisa jadi buat orang lain. Kan ada juga nama yang mirip sama gue.

"Buka aja, Erwin udah bilang kalau itu emang buat kamu, hehe." Gue refleks nengok ke kanan, ada Zoe-sensei sedang ngeliatin gue. Well hello, Rival.

"O.. iya, sensei."

Buka surat nya juga pelan-pelan, biar dikira anak rajin. Padahal mah aslinya males banget, mending disobek langsung suratnya.

'Dear [Nama],
Meet me after school at the front gate.

Sincerely,
Erwin.'

Monmaap, ini antara doi lupa setiap pelajaran bahasa inggris gue nilainya ancur kek muka nya Jean atau memang sengaja?

Keluarlah gue dari ruang guru tersebut sambil masih memegang surat dari meja Erwin-sensei.

Yuri Plisetsky, biasa dipanggil Yurio, temen sekelas Farlan. Setahu gue dia pinter bahasa Inggris. Tanya ke dia aja ya? Tapi orangnya pendiem, dingin, serem, galak lagi.

Gak deh, jangan. Ntar gue dibilang goblok sama dia terus diketawain banyak kakak kelas kan ga lucu anjing:(

Handphone juga gak dibawa. Tadi malem batrenya habis gegara mabar ml sama Bang Satya. Push rank kalah terus, bangsat emang abang gue. Pengen gue hapus akun ml dia sekalian injek-injek hapenya. Rank gue turun sebiji anjeng.

Karena kelamaan bengong, surat itu jatuh dari pegangan tangan gue dan mendarat di dekat kaki kakak kelas yang sedang jalan di depan gue.

Rambutnya pirang, matanya hijau, auranya suram.

'O syit.' gumam gue.

Kakak kelas tersebut, aka Yuri Plisetsky melihat surat yang jatuh dibawah kakinya sementara gue mengumpat di dalam hati dengan segala jenis hewan kebun binatang.

Kak Yuri mengambil surat itu dan membukanya. "Temui saya sepulang sekolah di gerbang depan. Tertanda, Erwin.. sensei?"

Dengan cepat gue menyambar kertas tersebut dari tangannya sambil berteriak, "Makasih, Kak!"

***

Sepulang sekolah, gue langsung menuju gerbang dan menyenderkan punggung di tembok dekat gerbang tersebut sambil menunggu Erwin-sensei.

Terimakasih untuk Kak Yuri, Yurio, siapalah ga peduli gue. Pokoknya gara-gara dia gue jadi tau isi surat tersebut. Dasar taik juga Erwin-sensei, udah tau gue goblok di Bahasa Inggris suratnya malah ditulis pake Bahasa Inggris.

Absurd (SNK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang