Hari berikutnya, perasaan gue masih sama.
Takut? Mungkin, sedikit.
Gue gak tau apa yang dilakukan Eren sama Levi-sensei kemarin. Setelah kejadian di rooftop, gue dianterin pulang sama Farlan.
Dan lagi, hari ini Jean ngilang. Sumpaj gue bingung kenapa dia hobi banget ngilang. Lama-lama jadi bang toyib nih anak.
Marco ngajak gue ngobrol sebentar, tapi gak berlangsung lama. Entah karena dia males atau gue yang nada bicaranya kurang enak.
Ya habis mau gimana lagi, gue lagi bingung.
Semua murid masuk kelas dan mulai jam pertama. Saat bel istirahat niat gue buat jalan ke kantin gak ada sama sekali.
Gue kayak lagi menghindar dari serial killer buset.
"Sumpah deh, lo kenapadah?" Marco goyangin tanganya di depan muka gue.
"Males."
"Bohong."
"Bodo." Gue langsung nutup wajah pake lengan dan menyandarkan kepala di meja.
Sampai jam pelajaran terakhir, posisi gue masih sama. Ga beranjak satu langkah pun dari kursi.
Sebelum bel pulang, tiba-tiba Levi-sensei dateng ke ruang kelas.
"[Nama], ke ruangan saya. Sekarang."
Terus dia pergi gitu aja.
"Aduh, udah lo apain sih abang gue sampe betah banget manggil lo biar bisa berduaan bareng?" Isabel langsung nyolot.
"Hush, apaan sih." - Marco.
"Cot lu berdua." Gue ninggalin kelas dan langsung menuju ruang guru.
"Permisi.. ano, Levi-sensei dimana, ya?"
Erwin-sensei langsung senyum. Aduh meleleh akutu. "Tadi katanya mau ke gedung voli, kan?" Doi nengok ke Zoe-sensei.
Poteq hati ini mas poteq;(
"Iyaa, tadi dia mau beresin gedung latihan voli. Dasar clean freak." Katanya sambil benerin kacamata.
"Oh begitu, makasih ya sensei." Gue senyum ke arah Erwin-sensei. Yang satunya bodo amat.
Btw.. ini Levi-sensei katanya ketemu di ruang guru malah dianya pergi ke gedung voli, yang goblok siapa sih?
Gue pun langsung pergi ke sana. Dan yang pertama kali gue lihat, Eren. Kenapa malah dia coba?
"Lo.. Eren?"
"Pake nanya. Yaiyalah ini gue."
Tumben kalem. Hmm, gue mencium bau-bau mencurigakan.
Tiba-tiba di belakang Eren muncul bayangan seseorang. Levi-sensei pun berdiri di belakang Eren.
Eren menghembuskan nafas kesal. "Jadi, ada apa?" Katanya tanpa memperhatikan gue maupun Levi-sensei.
"Tentang kemarin.." Levi-sensei menundukkan kepala, "kamu bisa dikeluarkan dari sekolah, loh."
Eren malah tersenyum dan membalikkan badan untuk bertatapan langsung dengan Levi-sensei.
"Emang.. sensei punya bukti apa, ya?"
Levi-sensei malah tersenyum balik, "Saya bisa kasih bukti DM kamu sama [Nama]."
Eren memegangi kepalanya, "Aduh, sensei kok bego banget, sih?"
Gue gatel yakan, masa disini cuman jadi nyamuk doang. Akhirnya gue buka mulut.
"Apaandah Ren?"
Eren menatap gue dan Levi-sensei secara bergantian, "Kalian.. pura-pura bego atau bener-bener bego?"
Gue miringin kepala.
Eren tertawa kecil, "Tch. Sensei bilang mau nunjukin DM, ya? Aduh, maaf DM nya udah terlanjur aku hapus. Lagian, tau darimana DM itu dari Eren, sang kapten voli dengan fangirl yang bejibun."
Levi-sensei hanya diam. Gue mau buka mulut lagi, tapi Eren memotong perkataan gue.
"Oh ya, ngomong-ngomong.. gue punya sesuatu yang menarik, nih." Doi mengeluarkan handphone-nya dan menunjukkan salah satu video.
"Itu lo sama Levi-sensei?" Gue melihat ke arah Eren.
"Lo kebiasaan banget suka nanyain hal yang gak penting, udah tonton aja."
Yaudah gue tonton videonya bareng Levi-sensei. Muka Levi-sensei terlihat terkejut, walau masih tetep datar sih. Maklum lah:(
Di video itu terlihat Levi yang memarahi Eren. Tunggu.. ini bukanya, setelah kejadian di rooftop kemarin?
Levi-sensei mengeluarkan kata-kata yang terdengar jelas dia juga mengatakan nama gue di dalam ucapanya.
Ucapanya kurang jelas, tapi di akhirnya dia berkata, "Jangam dekati [Nama] lagi." Dan memukul Eren.
Setelah videonya selesai, Levi-sensei langsung membeku.
"Faedahnya apaan lo videoin begini?: Gue langsung menyambar handphone Eren dan berniat menghapus videonya.
"Sana hapus aja. Lagian videonya dah kesebar kok."
Tunggu, apa?
"Kesebar? Gimana?"
"Yang videoin itu Isabel. Hehe, adek lo keren juga ya, sensei." Eren tertawa sambil menyilangkan kedua tangan di dada.
"Dan.. karena gue juga dekat dengan Isabel, gue dengan mudahnya bisa melihat DM lo sama [Nama]." Tambahnya.
Levi emang goblok kayaknya.
Dan, terjadilah.
Karena videonya sudah menyebar, seluruh anak di sekolah pun tau.
Baru dua hari masuk sekolah, udah di labrak sama beribu cewek yang suka sama Eren ataupun Levi-sensei.
"Jadi cewek gausah sok. Gara-gara lo Levi-sensei jadi dipandang jelek sama semua orang."
"Seriusan ini cewek yang bikin Levi-sensei rela mukul Eren? Gak bisa yang lebih bagusan dikit napa?"
Adik kelas juga ikutan, terutama Petra. Petra sampai berani nampar gue.
Bahkan, Annie sekarang selalu buang muka ketika melihat gue.
Seriusan, ini Eren sama Levi sepopuler apa coba sampai gue di beginiin?
Wow. Just, wow.
Kayaknya, sekarang gue bener-bener gak tau harus berbuat apa.
Ini bukanya dah termasuk kasus pembulian gak sih?
Gue capek.
***
TAPI BOONG:) Gue bukan tipe cewek yang gampang down, sorry. Enaknya mereka diapain ya? - [Nama]
mampus - isabel
gue udah terlalu jauh kayaknya - eren
memantau semua drama ini dengan senyuman:) - erwin
memantau semua drama ini dengan senyuman:) (2) - farlan
yeu goblok, gue lebih pintar dari yang lo kira. - levi
jean manasih - marco
apasih ribut-ribut, ngopilah - jean
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd (SNK)
Fanfiction"Gue suka sama lo." "Lo siapa?" Absurd, a story by ©disnatrict.