"Farlan sering cerita sama saya, kalo butuh apa-apa, bilang aja."
"Emang Farlan sering cerita apaan sama sensei?"
"Hm gimana ya, sebenarnya sih ini rahasia, tapi- saya rasa ini menyangkut masalah kamu juga."
"Masalah saya? Emang.. saya punya masalah apa ya, sensei?"
Erwin sensei tersenyum,
"Saya tahu kok, yang terjadi kemarin. Eren, kan?"
"Kok sensei bisa--"
"Kan sudah saya bilang, Farlan sering cerita ke saya. Bahkan masalah ini pun dia cerita ke saya."
"Emang Farlan lihat kejadian kemarin?"
"Lihat dong. Kamu gak sadar yah, selama ini ada yang jagain kamu?"
"Jagain saya? Siapa?"
"Itu-- sebaiknya nggak sensei katakan."
Percakapan tersebut masih terngiang-ngiang di kepala gue. Setelah syok berat gara-gara kejadian di rooftop dan gedung voli, gue akhirnya berbaring di kasur dengan tenang.
Tapi bohong. Nggak, gue masih gelisah.
Soal Eren, yang bilang bahwa videonya udah kesebar dan membuat hampir seluruh perempuan di sekolah membenci gue.
Mungkin gue bodoh, bukanya menenangkan diri malah buka instagram yang tentu saja, isi komentarnya hanya hujatan kaum cewek.
Little did i know, buka instagram malam ini adalah kesalahan terbesar yang pernah gue buat.
Gue langsung sedih, rasanya mau nangis tapi nggak bisa ngeluarin air mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡ by mikasasangarman, annielopekuki, and 460 others eren.ygj here you go:)
View All 780 Comments
Gue cuman bisa membeku sambil liatin video tersebut.
Keren ya, Ren. Gue gak tau berapa banyak uang yang lo sogokin ke Isabel biar videoin ini, atau bahkan kenapa lo tega manfaatin dia buat videoin ginian.
Komen-nya aja lebih banyak daripada jumlah yang nge-like.
Emang gue ditakdirkan jadi goblok atau gimana, tapi gue langsung pencet tombol komentar.
