9 - Alasan(?)

1.9K 352 61
                                    

"Jean? Lo ngapain?"

Doi nengok sambil masang muka cengo khas orang bego.

Malah cengo, awas laler masuk. -nama

Akhirnya, setelah beberapa detik mukanya kembali normal. Makhluk satu ini memang anehnya nggak ketulungan dah.

"E-eh kagak. Cuman nyari angin."

"Yee, angin doang yang dicari, cari jodohnya kapan?"

"Lah, lo kapan?"

Yah, kok pertanyaanya nyerang balik ke gue sih, bangsad.

Jean tertawa canggung. Gue pun ikut-ikutan. Suasana lalu berubah jadi garing seperti ikan asin /lah

Karena gue merasa uncomfortable juga, akhirnya gue mau nanya straight to the point aja. Males ngomong berbelit-belit, apalagi sama makhluk astral yang satu ini.

"Ah ya, btw kenapa akhir-akhir ini lo kayak.. Ngejauhin gue?"

Jean masih terdiam. Doi lalu berjalan pelan-pelan ke arah gue dengan muka datar. Nggak sih- Jean malah berjalan melewati gue, jadi mirip scene di drakor drakor gitu ey, tapi ga sudi gue kalo drakornya sama Jean. Kalo sama Erwin-sensei bole lha.

"Mungkin kalo gue bicarain agak.. Absurd."

Gak usah dijelasin, dari dulu lo emang udah absurd.

Jean berjalan keluar taman, gue pun mengikutinya. Yakali mau sendirian malem-malem di taman.

Alhasil, kita berjalan berdampingan di pinggir jalan.

"Isabel, lo tau?" Jean membuka pembicaraan lagi.

"Gak."

"Yodah."

"Eh canda- ya gue kenal. Anak pindahan, kan?"

"Yap, dia mantan gue."

Refleks gue kaget. Njir bisa gitu ya? Ngomong to the point ga pake grogi kek, apa kek, bisa-bisanya Jean langsung ngomong Dia mantan gue

Gue nengok ke arah Jean. Masih dengan muka palm face polos nya yang seakan berbicara 'tonjok gue plis' dia mengahadap ke arah langit, nggak menatap gue sekalipun. Bangsat nih anak.

"Maksud?"

"Ye malah ditanya, udah gue jelasin dia mantan gue."

"Tunggu, ceritanya gimana dia bisa jadi mantan lo?"

"Gimana yah?"

Goblok, malah nanya balik.

"Ya, kita ketemu di aplikasi dating gitu, dan entah kenapa ternyata sekolah kita deket ja-"

"Deket? Gue ga pernah liat lo tuh."

"Hah?"

"Gue sekolah di sekolahnya Isabel."

Absurd (SNK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang